Teknologi wearable device sepertinya semakin nyata dikembangkan oleh vendor-vendor besar. Setelah Google Glass, dan jawbone, kini Motorola mengembangkan tatto elektronik yang ditanamkan di bawah kulit manusia, yang bernama Biostamps. Biostamps adalah semacam tatto yang dibuat dengan tujuan untuk menggantikan password ponsel Motorola.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Biostamps tercipta untuk menghilangkan kebutuhan memasukkan password dan menggantinya hanya dengan mendekatkan ponsel yang dekat dengan tubuh pengguna yang diberikan tatto. Menurut saran Dennis Woodside (Chief Executive Motorola California), penanaman tatto untuk memudahkan pengguna ini sangat efektif dan menjaga privasi pengguna ponsel.
Tatto elektronik ini telah dikembangkan oleh sebuah perusahaan perakitan chip elektronik mikro di Massachusetts berbasis perusahaan teknik MC10, dan mengandung sirkuit elektronik fleksibel yang melekat pada kulit pemakainya menggunakan stempel karet.
Nokia sebelumnya telah bereksperimen dengan mengintegrasikan tatto ke dalam ponsel. Dan pihak Motorola yang diwakili oleh Regina Dugan (Wakil Presiden Senior Bidang Riset dan Teknologi Pentagon AS), menunjukkan teknologi berbasis silikon yang menggunakan sirkuit elektronik. Teknologi ini awalnya dirancang untuk tujuan medis, namun Motorola berharap Biostamps bisa digunakan untuk keperluan otentikasi pengguna ponsel.
Biostamps dibuat oleh fitur sirkuit IC10 yang elastis dan dapat ditekuk, dilipat, dan sangat lentur yang dapat meregang hingga dua kali lipat ukuran aslinya. Motorola mengatakan bahwa penanaman Biostamps di bawah kulit digadang-gadang tidak membawa reaksi negatif atau alergi, karena sudah melalui serangkaian pengujian medik. Belum ada kabar terbaru berapa harga tatto Biostamps, akan cocok untuk perangkat ponsel apa saja, dan di mana saja Biostamps akan didistribusikan
Sumber: tabloidpulsa.co.id
15 Oktober 2013
11 Oktober 2013
Jakarta, Kota Pertama Yang Akan Alami Dampak Perubahan Iklim Dunia
Sebuah berita sangat mengejutkan datang dari studi terbaru mengenai global warming dan dampaknya di seluruh negara yang diterbitkan oleh Nature berdasarkan penelitian ilmuwan dari Universitas Hawaii.
Jakarta, Indonesia diperkirakan akan menjadi kota pertama yang terkena dampak perubahan iklim akibat global warming di tahun 2029 dan di akhiri di kota Anchorage tahun 2071. Seperti tampak pada gambar di bawah berikut ini:
Perubahan iklim adalah masalah global yang diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu bersamaan, namun dengan selang waktu tertentu. Indonesia menjadi negara pertama yang terkena imbasnya. Tahun 2020 daerah Papua, Manukwari menjadi bagian kota Indonesia yang mungkin akan tenggelam atau terkena dampak ilkim lainnya.
Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia tampaknya perlu mempersiapkan diri agar dampak tersebut bisa ditanggulangi dan berharap tidak terjadi dengan melakukan beragam jenis aktivitas yang ramah lingkungan. Dunia kini dihantui global warming yang makin menjadi.
Meksiko, menjadi negara kedua setelah Indonesia dengan jarak waktu hanya 2 tahun yaitu di tahun 2031. Amerika diperkirakan terkena dampaknya di tahun 2047. Meskipun hal ini hanyalah sebuah perkiraan, dengan penelitian ilmiah ini setidaknya membuat kita berpikir untuk mengurangi dampak global warming sejak dini.
Dasar Penelitian Perkiraan Dampak Perubahan Iklim
Kebanyakan model iklim mensimulasikan bagaimana perubahan konsentrasi gas rumah kaca akan mempengaruhi iklim di seluruh dunia pada tahun tertentu ( terutama di tahun 2020, 2050 atau 2100 ).
Tetapi tim Hawaii, yang dipimpin oleh ahli biologi dan geografi Camilo Mora, mengambil pendekatan mereka mengasumsikan dengan tidak adanya kesepakatan mitigasi global, tingkat gas rumah kaca akan terus meningkat pada tingkat yang stabil dan menggunakan model iklim untuk melacak berapa lama dampak peristiwa cuaca yang saat ini dianggap menjadi lebih ekstrim.
Ketika tim peneliti menghitung yang di tahun ini akan terjadi untuk berbagai kota, mendefinisikan penyimpangan dari catatan sejarah sebagai tahun pertama ketika hari terdingin di bulan tertentu adalah lebih panas daripada hari bulan kemudian antara 1860 dan 2005, merekapun tak menyangkan perubahan iklim datang jauh lebih cepat daripada yang mereka harapkan.
Mereka pun berkata " Hasilnya mengejutkan kami . Terlepas dari skenario perubahan akan segera hadir." Untuk semua lokasi di Bumi, tahun rata-rata terjadi perubahan iklim dimulai tahun 2047, tapi untuk beberapa tempat yang terkonsentrasi di daerah tropis, perubahan iklim akan datang lebih cepat di 2030, atau dalam beberapa kasus yang ekstrim terjadi tahun 2020.
Hanya dalam beberapa dekade, dengan kata lain hari terdingin yang dialami pada bulan Januari akan lebih panas dari hari-hari terpanas yang terjadi di bulan Januari. Dan hari terpanas yang akan kita alami pada bulan Juli ( di belahan bumi Utara ) hanya akan menjadi lebih panas daripada hari dimana kita merasakannya hari ini.
Fakta bahwa efek ini akan terasa paling cepat di daerah tropis menurut simulasi sangat mengejutkan. Sejauh ini , kebanyakan model telah meramalkan bahwa perubahan yang paling mendadak kaitannya dengan suhu akan terjadi di kutub.
Tetapi dilihat dari perspektif yang berbeda, melihat perubahan relatif dibandingkan dengan catatan sejarah perubahan mutlak dalam suhu. Wilayah tropis memiliki variabilitas kurang dalam suhu, sehingga mendorong perubahan suhu mendadak yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Ini adalah masalah besar, karena satwa liar dan keanekaragaman hayati secara konsisten tertinggi berada di daerah tropis, dan sebagian besar pusat keanekaragaman hayati dunia berada di sana (hutan hujan tropis, misalnya, diperkirakan mencakup kurang dari 2 persen dari luas permukaan bumi namun berisi sekitar 50 persen tanaman dan spesies hewan).
Jika saja terjadi perubahan ilkim tersebut, maka mereka mungkin kurang mampu mengatasi perubahan suhu dan beradaptasi untuk bertahan hidup. Hal ini juga terjadi karena jumlah yang tidak proporsional dari orang-orang yang hidup dalam kemiskinan di seluruh dunia berada di daerah tropis.
What Should we Do Now?
Meskipun ini berita buruk, para peneliti mengatakan mereka memulai alternatif pemodelan iklim untuk memberdayakan masyarakat agar dapat melihat dan memahami perkembangan perubahan iklim serta menghubungkan orang-orang lebih dekat dengan masalah ini dan meningkatkan kesadaran tentang urgensi untuk bertindak dalam mengrurangi global warming.
Para penilitipun memberikan simulasi peta perubahan iklim di seluruh dunia di link berikut ini: soc.hawaii.edu.
So guys, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari berita buruk ini. Berharap kita mulai sadar dan bertindak untuk menjaga bumi ini tetap hijau dan global warming menjadi lebih minim. Salah satunya dengan melakukan hal kecil dari saat ini dengan merngurangi penggunaan plastik, hemat listrik, serta menggunakan air secukupnya.
Sumber: Gomuda.com
Jakarta, Indonesia diperkirakan akan menjadi kota pertama yang terkena dampak perubahan iklim akibat global warming di tahun 2029 dan di akhiri di kota Anchorage tahun 2071. Seperti tampak pada gambar di bawah berikut ini:
Perubahan iklim adalah masalah global yang diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu bersamaan, namun dengan selang waktu tertentu. Indonesia menjadi negara pertama yang terkena imbasnya. Tahun 2020 daerah Papua, Manukwari menjadi bagian kota Indonesia yang mungkin akan tenggelam atau terkena dampak ilkim lainnya.
Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia tampaknya perlu mempersiapkan diri agar dampak tersebut bisa ditanggulangi dan berharap tidak terjadi dengan melakukan beragam jenis aktivitas yang ramah lingkungan. Dunia kini dihantui global warming yang makin menjadi.
Meksiko, menjadi negara kedua setelah Indonesia dengan jarak waktu hanya 2 tahun yaitu di tahun 2031. Amerika diperkirakan terkena dampaknya di tahun 2047. Meskipun hal ini hanyalah sebuah perkiraan, dengan penelitian ilmiah ini setidaknya membuat kita berpikir untuk mengurangi dampak global warming sejak dini.
Dasar Penelitian Perkiraan Dampak Perubahan Iklim
Kebanyakan model iklim mensimulasikan bagaimana perubahan konsentrasi gas rumah kaca akan mempengaruhi iklim di seluruh dunia pada tahun tertentu ( terutama di tahun 2020, 2050 atau 2100 ).
Tetapi tim Hawaii, yang dipimpin oleh ahli biologi dan geografi Camilo Mora, mengambil pendekatan mereka mengasumsikan dengan tidak adanya kesepakatan mitigasi global, tingkat gas rumah kaca akan terus meningkat pada tingkat yang stabil dan menggunakan model iklim untuk melacak berapa lama dampak peristiwa cuaca yang saat ini dianggap menjadi lebih ekstrim.
Ketika tim peneliti menghitung yang di tahun ini akan terjadi untuk berbagai kota, mendefinisikan penyimpangan dari catatan sejarah sebagai tahun pertama ketika hari terdingin di bulan tertentu adalah lebih panas daripada hari bulan kemudian antara 1860 dan 2005, merekapun tak menyangkan perubahan iklim datang jauh lebih cepat daripada yang mereka harapkan.
Mereka pun berkata " Hasilnya mengejutkan kami . Terlepas dari skenario perubahan akan segera hadir." Untuk semua lokasi di Bumi, tahun rata-rata terjadi perubahan iklim dimulai tahun 2047, tapi untuk beberapa tempat yang terkonsentrasi di daerah tropis, perubahan iklim akan datang lebih cepat di 2030, atau dalam beberapa kasus yang ekstrim terjadi tahun 2020.
Hanya dalam beberapa dekade, dengan kata lain hari terdingin yang dialami pada bulan Januari akan lebih panas dari hari-hari terpanas yang terjadi di bulan Januari. Dan hari terpanas yang akan kita alami pada bulan Juli ( di belahan bumi Utara ) hanya akan menjadi lebih panas daripada hari dimana kita merasakannya hari ini.
Fakta bahwa efek ini akan terasa paling cepat di daerah tropis menurut simulasi sangat mengejutkan. Sejauh ini , kebanyakan model telah meramalkan bahwa perubahan yang paling mendadak kaitannya dengan suhu akan terjadi di kutub.
Tetapi dilihat dari perspektif yang berbeda, melihat perubahan relatif dibandingkan dengan catatan sejarah perubahan mutlak dalam suhu. Wilayah tropis memiliki variabilitas kurang dalam suhu, sehingga mendorong perubahan suhu mendadak yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Ini adalah masalah besar, karena satwa liar dan keanekaragaman hayati secara konsisten tertinggi berada di daerah tropis, dan sebagian besar pusat keanekaragaman hayati dunia berada di sana (hutan hujan tropis, misalnya, diperkirakan mencakup kurang dari 2 persen dari luas permukaan bumi namun berisi sekitar 50 persen tanaman dan spesies hewan).
Jika saja terjadi perubahan ilkim tersebut, maka mereka mungkin kurang mampu mengatasi perubahan suhu dan beradaptasi untuk bertahan hidup. Hal ini juga terjadi karena jumlah yang tidak proporsional dari orang-orang yang hidup dalam kemiskinan di seluruh dunia berada di daerah tropis.
What Should we Do Now?
Meskipun ini berita buruk, para peneliti mengatakan mereka memulai alternatif pemodelan iklim untuk memberdayakan masyarakat agar dapat melihat dan memahami perkembangan perubahan iklim serta menghubungkan orang-orang lebih dekat dengan masalah ini dan meningkatkan kesadaran tentang urgensi untuk bertindak dalam mengrurangi global warming.
Para penilitipun memberikan simulasi peta perubahan iklim di seluruh dunia di link berikut ini: soc.hawaii.edu.
So guys, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari berita buruk ini. Berharap kita mulai sadar dan bertindak untuk menjaga bumi ini tetap hijau dan global warming menjadi lebih minim. Salah satunya dengan melakukan hal kecil dari saat ini dengan merngurangi penggunaan plastik, hemat listrik, serta menggunakan air secukupnya.
Sumber: Gomuda.com
9 Oktober 2013
10 Perbedaan Kristen Protestan dan Katolik
KRISTEN adalah agama yang dibawa Yesus Kristus. Umat Kristen mengklaim monoteisme, mereka mempercayai Allah Yang Esa. Kendati mereka “membagi” Allah dalam tiga pribadi, yakni Bapa (Sang Pencipta), Putra (Yesus Kristus, Tuhan yang menjelma menjadi manusia), dan Roh Kudus (Tuhan yang ada di hati tiap manusia). Ketiganya tetap satu kesatuan atau dikenal konsep Trinitas.
Agama Kristen pecah menjadi tiga aliran gereja, karena perbedaan pendapat para pengikutnya. Antara lain Kristen Ortodoks, termasuk Kristen Koptik di Mesir; Kristen Katolik; dan Kristen Protestan. Adapun hal-hal yang memicu perbedaan Kristen Katolik dan Kristen Protestan, sbb.
#1 Kristen Protestan menolak Paus
Di antara perbedaan Katolik dan Protestan yang paling menonjol adalah, umat Katolik memiliki pemimpin tertinggi yang disebut Paus dan bertahta di Vatikan, Roma.
Paus pertama adalah St. Petrus, pemimpin 12 murid Yesus. Dari kemunculan agama Kristen sejak abad pertama hingga sekarang sudah ada 300-an Paus. Paus saat ini adalah Paus Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI.
Sementara Kristen Protestan tidak mengakui Paus dan tidak memiliki pemimpin tertinggi. Alasannya sekaligus menjadi sebab perpecahan agama Kristen dan kemunculan Kristen Protestan pada abad pertengahan di Eropa.
Ketika Paus Leo X ingin membangun gereja termegah sedunia yang disebut Basilika St. Petrus di Vatikan, ia melakukan hal-hal yang dianggap tak sesuai dengan ajaran Kristen, yaitu mengumpulkan dana pembangunan gereja, antara lain dengan menjual surat pengakuan dosa. Hal ini diprotes oleh Pendeta Martin Luther yang memutuskan memisahkan diri. Mereka yang menjadi pengikut Martin Luther disebut Protestan.
#2 Kristen Protestan menolak Kitab Deutro-Kanonika
Kitab suci kedua umat Kristen disebut Alkitab. Sementara Injil hanyalah sebagian kecil dari Alkitab yang khusus menceritakan kehidupan Yesus. Namun Alkitab umat Katolik dan umat Protestan berbeda.
Alkitab Katolik lebih tebal dari Alkitab Protestan, karena di dalam Alkitab Katolik ada tambahan 12 kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika. Kitab-kitab tersebut tidak diakui kebenarannya oleh umat Protestan atas doktrin Purgatory, wilayah di antara surga dan neraka, atau disebut Api Penyucian.
#3 Kristen Protestan menolak monopoli Magisterium
Dalam tradisi Katolik, orang biasa dilarang menafsirkan kitab suci, selain Magisterium, yaitu para ahli agama yang berpusat di Roma. Umat Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti penafsiran Magisterium dan tidak boleh menafsirkan kitab suci menurut pengertian mereka sendiri. Sedangkan ajaran Protestan cenderung membebaskan semua orang untuk menafsirkan kitab suci.
Dua kebijakan berbeda di atas berdampak besar. Umat Katolik di seluruh dunia lebih bersatu karena memiliki satu pendapat yang sama tentang kitab suci. Sehingga umat Katolik tidak terbagi menjadi beberapa aliran. Berbeda dengan umat Protestan yang terpecah-pecah menjadi aliran-aliran yang lebih kecil atau disebut denominasi.
Aliran-aliran ini muncul karena perbedaan penafsiran antara satu gereja dengan gereja lainnya, seperti ada GPIB, Kharismatik, Pentakosta, Metodis, Baptis (GBI), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak (HKBP), Adven, Mormon, dst. Maka, jika umat Katolik bisa datang ke gereja manapun di seluruh dunia, maka berbeda dengan umat Protestan yang mungkin seumur hidupnya hanya datang ke satu gereja yang sama.
#4 Kristen Protestan menolak hierarki
Jika para pemuka agama Katolik memiliki hierarki dari romo/pastur, uskup, kardinal, dan paus, yang memungkinkan pemuka agama naik jabatan, maka dalam tradisi Protestan tidak ada.
Karena adanya hierarki pemuka agama dalam tradisi Katolik, maka hierarki juga berlaku pada gereja mereka, yaitu kapel (gereja kecil), gereja paroki (tempat kedudukan pastur), katedral (tempat kedudukan uskup/kardinal), dan basilika (tempat kedudukan paus). Semakin tinggi tingkatannya, ukurannya pun biasanya semakin besar.
#5 Kristen Protestan menolak Para Kudus
Para Orang Kudus (Eng: Saint; St.). Orang Kudus laki-laki disebut Santo, sementara perempuan disebut Santa. Nama-nama Orang Kudus biasanya digunakan sebagai nama gereja, misalnya Gereja Santa Maria dan Gereja Santo Petrus. Tanggal 14 Februari bahkan diperingati St. Valentine.
Nama-nama Para Saint juga biasanya digunakan sebagai nama baptis. Biasanya diakhiri –us, misalnya Petrus, Paulus, Fransiskus. Sementara dalam tradisi Protestan, umumnya menggunakan nama-nama nabi sebagai nama baptis mereka, seperti Abraham, Samuel, Daniel.
#6 Kristen Protestan menolak 5 Sakramen
Sakramen adalah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan penganut Kristiani sepanjang hidup mereka. Gereja Katolik mengakui ada 7 sakramen, yaitu Baptis (masuk agama Kristen), Krisma (diberikan saat menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa dilakukan di gereja setiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi pastorr/romo), Pernikahan, Pengakuan Dosa, dan Pengurapan Orang Sakit (diberikan saat sakit parah dan hampir meninggal).
Sementara dalam gereja Protestan, hanya diakui dua sakramen, yaitu Baptis dan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan tidak dilakukan setiap hari Minggu, melainkan pada perayaan hari-hari besar saja.
#7 Kristen Protestan menolak “diskriminasi” gender bagi pemuka agama
Dalam tradisi Katolik, hanya laki-laki yang boleh pastur. Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki maupun perempuan, diberikan hak yang sama menjadi pendeta, kendati kita lebih sering melihat pendeta laki-laki.
Dalam tradisi Katolik, wanita yang ingin mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan dapat menjadi suster/biarawati. Syarat menjadi suster sama dengan syarat menjadi pastur, yaitu tidak boleh menikah. Seorang suster harus menutup auratnya dan memakai kerudung.
#8 Kristen Protestan menolak pengultusan Maria
Umat Katolik sangat mengkultuskan Bunda Maria, yaitu ibunda dari Yesus Kristus. Dalam ajaram Katolik ada rosario, semacam tasbih dengan liontin salib, di samping berziarah ke Goa Maria setiap bulan Mei dan Oktober. Sementara umat Protestan menolak pengultusan terhadap Maria.
Gereja Katolik biasanya dihiasi patung-patung Yesus, Bunda Maria, santo/santa, hingga patung malaikat, sebagai visualisasi. Tetapi umat Protestan mengharamkan penggunaan patung karena dianggap berhala. Sehinggga pada salib Katolik terdapat patung Yesus di tengahnya, sedangkan dalam tradisi Protestan hanyalah sebentuk salib biasa.
#9 Kristen Protestan menolak aturan-aturan perkawinan dan perceraian dalam tradisi Katolik
Para pemuka agama Katolik mulai dari pastur hingga paus tidak boleh menikah alias hidup membujang seumur hidup, atau disebut hidup selibat. Hal ini diberlakukan agar mereka bisa berkonsentrasi terhadap ajarannya. Tapi dalam tradisi Protestan, pendeta diperbolehkan menikah.
Dalam tradisi Katolik pula, Pernikahan hanya boleh terjadi sekali seumur hidup, kecuali jika ditinggal mati pasangannya. Sementara dalam ajaran Protestan pun, perceraian sangat tidak diharapkan.
#10 Perbedaan peribadatan
Umat Katolik berdoa membuat tanda salib, sementara umat Protestan hanya berdoa biasa. Tanda salib dibuat dengan tangan telunjuk kanan menyentuh dahi, dada, bahu kiri, bahu kanan, secara urut.
Selain itu perbedaan peribadatan keduanya, jika umat Katolik disebut misa, sementara peribadatan umat Protestan disebut kebaktian. Keduanya berbeda dalam hal isi maupun tata cara pelaksanaannya, kendati sama-sama dilaksanakan pada hari Minggu.
Sumber: http://telegrav.wordpress.com
Agama Kristen pecah menjadi tiga aliran gereja, karena perbedaan pendapat para pengikutnya. Antara lain Kristen Ortodoks, termasuk Kristen Koptik di Mesir; Kristen Katolik; dan Kristen Protestan. Adapun hal-hal yang memicu perbedaan Kristen Katolik dan Kristen Protestan, sbb.
#1 Kristen Protestan menolak Paus
Di antara perbedaan Katolik dan Protestan yang paling menonjol adalah, umat Katolik memiliki pemimpin tertinggi yang disebut Paus dan bertahta di Vatikan, Roma.
Paus pertama adalah St. Petrus, pemimpin 12 murid Yesus. Dari kemunculan agama Kristen sejak abad pertama hingga sekarang sudah ada 300-an Paus. Paus saat ini adalah Paus Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI.
Sementara Kristen Protestan tidak mengakui Paus dan tidak memiliki pemimpin tertinggi. Alasannya sekaligus menjadi sebab perpecahan agama Kristen dan kemunculan Kristen Protestan pada abad pertengahan di Eropa.
Ketika Paus Leo X ingin membangun gereja termegah sedunia yang disebut Basilika St. Petrus di Vatikan, ia melakukan hal-hal yang dianggap tak sesuai dengan ajaran Kristen, yaitu mengumpulkan dana pembangunan gereja, antara lain dengan menjual surat pengakuan dosa. Hal ini diprotes oleh Pendeta Martin Luther yang memutuskan memisahkan diri. Mereka yang menjadi pengikut Martin Luther disebut Protestan.
#2 Kristen Protestan menolak Kitab Deutro-Kanonika
Kitab suci kedua umat Kristen disebut Alkitab. Sementara Injil hanyalah sebagian kecil dari Alkitab yang khusus menceritakan kehidupan Yesus. Namun Alkitab umat Katolik dan umat Protestan berbeda.
Alkitab Katolik lebih tebal dari Alkitab Protestan, karena di dalam Alkitab Katolik ada tambahan 12 kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika. Kitab-kitab tersebut tidak diakui kebenarannya oleh umat Protestan atas doktrin Purgatory, wilayah di antara surga dan neraka, atau disebut Api Penyucian.
#3 Kristen Protestan menolak monopoli Magisterium
Dalam tradisi Katolik, orang biasa dilarang menafsirkan kitab suci, selain Magisterium, yaitu para ahli agama yang berpusat di Roma. Umat Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti penafsiran Magisterium dan tidak boleh menafsirkan kitab suci menurut pengertian mereka sendiri. Sedangkan ajaran Protestan cenderung membebaskan semua orang untuk menafsirkan kitab suci.
Dua kebijakan berbeda di atas berdampak besar. Umat Katolik di seluruh dunia lebih bersatu karena memiliki satu pendapat yang sama tentang kitab suci. Sehingga umat Katolik tidak terbagi menjadi beberapa aliran. Berbeda dengan umat Protestan yang terpecah-pecah menjadi aliran-aliran yang lebih kecil atau disebut denominasi.
Aliran-aliran ini muncul karena perbedaan penafsiran antara satu gereja dengan gereja lainnya, seperti ada GPIB, Kharismatik, Pentakosta, Metodis, Baptis (GBI), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak (HKBP), Adven, Mormon, dst. Maka, jika umat Katolik bisa datang ke gereja manapun di seluruh dunia, maka berbeda dengan umat Protestan yang mungkin seumur hidupnya hanya datang ke satu gereja yang sama.
#4 Kristen Protestan menolak hierarki
Jika para pemuka agama Katolik memiliki hierarki dari romo/pastur, uskup, kardinal, dan paus, yang memungkinkan pemuka agama naik jabatan, maka dalam tradisi Protestan tidak ada.
Karena adanya hierarki pemuka agama dalam tradisi Katolik, maka hierarki juga berlaku pada gereja mereka, yaitu kapel (gereja kecil), gereja paroki (tempat kedudukan pastur), katedral (tempat kedudukan uskup/kardinal), dan basilika (tempat kedudukan paus). Semakin tinggi tingkatannya, ukurannya pun biasanya semakin besar.
#5 Kristen Protestan menolak Para Kudus
Para Orang Kudus (Eng: Saint; St.). Orang Kudus laki-laki disebut Santo, sementara perempuan disebut Santa. Nama-nama Orang Kudus biasanya digunakan sebagai nama gereja, misalnya Gereja Santa Maria dan Gereja Santo Petrus. Tanggal 14 Februari bahkan diperingati St. Valentine.
Nama-nama Para Saint juga biasanya digunakan sebagai nama baptis. Biasanya diakhiri –us, misalnya Petrus, Paulus, Fransiskus. Sementara dalam tradisi Protestan, umumnya menggunakan nama-nama nabi sebagai nama baptis mereka, seperti Abraham, Samuel, Daniel.
#6 Kristen Protestan menolak 5 Sakramen
Sakramen adalah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan penganut Kristiani sepanjang hidup mereka. Gereja Katolik mengakui ada 7 sakramen, yaitu Baptis (masuk agama Kristen), Krisma (diberikan saat menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa dilakukan di gereja setiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi pastorr/romo), Pernikahan, Pengakuan Dosa, dan Pengurapan Orang Sakit (diberikan saat sakit parah dan hampir meninggal).
Sementara dalam gereja Protestan, hanya diakui dua sakramen, yaitu Baptis dan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan tidak dilakukan setiap hari Minggu, melainkan pada perayaan hari-hari besar saja.
#7 Kristen Protestan menolak “diskriminasi” gender bagi pemuka agama
Dalam tradisi Katolik, hanya laki-laki yang boleh pastur. Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki maupun perempuan, diberikan hak yang sama menjadi pendeta, kendati kita lebih sering melihat pendeta laki-laki.
Dalam tradisi Katolik, wanita yang ingin mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan dapat menjadi suster/biarawati. Syarat menjadi suster sama dengan syarat menjadi pastur, yaitu tidak boleh menikah. Seorang suster harus menutup auratnya dan memakai kerudung.
#8 Kristen Protestan menolak pengultusan Maria
Umat Katolik sangat mengkultuskan Bunda Maria, yaitu ibunda dari Yesus Kristus. Dalam ajaram Katolik ada rosario, semacam tasbih dengan liontin salib, di samping berziarah ke Goa Maria setiap bulan Mei dan Oktober. Sementara umat Protestan menolak pengultusan terhadap Maria.
Gereja Katolik biasanya dihiasi patung-patung Yesus, Bunda Maria, santo/santa, hingga patung malaikat, sebagai visualisasi. Tetapi umat Protestan mengharamkan penggunaan patung karena dianggap berhala. Sehinggga pada salib Katolik terdapat patung Yesus di tengahnya, sedangkan dalam tradisi Protestan hanyalah sebentuk salib biasa.
#9 Kristen Protestan menolak aturan-aturan perkawinan dan perceraian dalam tradisi Katolik
Para pemuka agama Katolik mulai dari pastur hingga paus tidak boleh menikah alias hidup membujang seumur hidup, atau disebut hidup selibat. Hal ini diberlakukan agar mereka bisa berkonsentrasi terhadap ajarannya. Tapi dalam tradisi Protestan, pendeta diperbolehkan menikah.
Dalam tradisi Katolik pula, Pernikahan hanya boleh terjadi sekali seumur hidup, kecuali jika ditinggal mati pasangannya. Sementara dalam ajaran Protestan pun, perceraian sangat tidak diharapkan.
#10 Perbedaan peribadatan
Umat Katolik berdoa membuat tanda salib, sementara umat Protestan hanya berdoa biasa. Tanda salib dibuat dengan tangan telunjuk kanan menyentuh dahi, dada, bahu kiri, bahu kanan, secara urut.
Selain itu perbedaan peribadatan keduanya, jika umat Katolik disebut misa, sementara peribadatan umat Protestan disebut kebaktian. Keduanya berbeda dalam hal isi maupun tata cara pelaksanaannya, kendati sama-sama dilaksanakan pada hari Minggu.
Sumber: http://telegrav.wordpress.com
6 Oktober 2013
Mengenal Kandungan Gizi Air Susu Ibu
Satu-satunya makanan sekaligus minuman sebagai sumber zat gizi yang
paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan adalah Air Susu Ibu. ASI
mengandung zat gizi yang sangat lengkap, antara lain karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, serta zat-zat gizi lain.
Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan
lainnya. Seperti dikatakan, dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Sp.A., MARS.,
seluruh zat gizi ini berguna untuk memenuhi pertumbuhan, perkembangan,
dan kebutuhan energi bayi. Ya, ASI dapat menyediakan zat-zat gizi yang
lengkap dan mendukung tumbuh-kembang optimal bayi selama enam bulan
pertama kehidupannya.
Ragam kandungan gizi ASI
ASI mengandung zat-zat gizi penting sebagai berikut.
*Karbohidrat
Karbohidrat utama dari ASI adalah laktosa (gula susu) yang sesuai
dengna kondisi biologis atau sistem pencernaan bayi. Laktosa berperan
penting sebagai sumber energi. Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa
saluran cerna bayi sejak lahir.
Ya, pada pencernaan bayi terdapat enzim yang mencerna laktosa
tersebut. Glukosa dan galaktosa berperan dalam perkembangan sistem
syaraf dan pertumbuhan otak, mielinisasi dan pematanagn otak agar otak
tumbuh optimal. Selain itu, zat gizi ini juga membantu penyerapan
kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi. Bahkan, membantu
pertumbuhan bakteri usus yang baik (lactobacillus bifidus) dan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya
*Protein
Kandungan protein ASI seimbang dengan kebutuhan bayi. Pada ASI, jenis proteinnya adalah whey yang memiliki ukuran molekul lebih kecil. Protein jenis whey
ini mempunyai sifat mudah dicerna. Komponen dasar dari protein adalah
asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
Protein berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem kekebalan
tubuh dan untuk pertumbuhan otak serta menyempurnakan fungsi
pencernaan. Protein juga memberi lapisan pada dinding usus bayi baru
lahir yang masih permeabel terhadap protein, serta berperan sebagai
proteksi terhadap berbagai risiko infeksi bakteri/virus yang dapat masuk
melalui pencernaan. Ya, protein dalam ASI dapat membantu menghancurkan
bakteri dan melindungi bayi dari infeksi.
*Lemak
*Lemak
Kandungan zat gizi terbesar di dalam ASI adalah lemak. Lemak
merupakan sumber kalori atau energi utama yang terdapat dalam ASI.
Kadar lemak ASI berubah-ubah secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
gizi bayi dari hari ke hari. Lemak dapat diolah, dicerna dan diserap
baik karena dalam ASI sekaligus terdapat enzim lipase yang bertugas
membantu proses metabolisme lemak.
Ada sekitar 200 jenis asam lemak, yakni 80 persen asam lemak tak
jenuh ganda, antara lain asam linolenat omega 3, EPA dan DHA serta asam
linoleat omega-6 ARA yang berperan penting dalam tumbuh-kembang otak,
pertumbuhan sel-sel otak, mielinisasi jaringan saraf, serta ketajaman
penglihatan. Lemak rantai panjang atau long chain poly unsaturated fatty acid (LC-PUFA) merupakan jenis lemak yang sangat diperlu kan dalam perkembangan otak bayi.
*VITAMIN DAN MINERAL
ASI mengandung vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi. Zat
gizi mikro penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi, tiamin, riboflavin, kalsium, fosfor, fluor.
ASI mengandung vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi. Zat
gizi mikro penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi, tiamin, riboflavin, kalsium, fosfor, fluor.
-Vitamin
Misalnya, vitamin D membantu bayi menggunakan kalsium dari ASI untuk tumbuh-kembang tulang.Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.
Misalnya, vitamin D membantu bayi menggunakan kalsium dari ASI untuk tumbuh-kembang tulang.Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.
-Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi pun esensial untuk tumbuh-kembang otak bayi. Zat besi yang terkandung dalam ASI juga mudah diserap.
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi pun esensial untuk tumbuh-kembang otak bayi. Zat besi yang terkandung dalam ASI juga mudah diserap.
-Fluor
Fluor membantu membentuk gigi yang kuat dan mencegah gigi berlubang di kelak.
Zat protektif dalam ASI
Fluor membantu membentuk gigi yang kuat dan mencegah gigi berlubang di kelak.
Zat protektif dalam ASI
1. Laktobasilus bifidus
Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat
dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat
asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri
E.coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Laktobasilus mudah
tumbuh cepat dalam usus bayi yang mendapat ASI.
2. Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Laktoferin
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan jamur
kandida.
3. Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA (SIgA), yang berguna untuk pertahanan tubuh bayi.
Susunan zat makanan dalam 100 gram ASI :
Susunan zat makanan dalam 100 gram ASI :
Zat makanan Kandungan gizi
Kalori 68 kalori
Protein 1,4 gram
Lemak 3,7 gram
Karbohidrat 7,2 gram
Zat kapur 30 mg
Fosfor 20 mg
Vitamin A 60 SI
Thiamin 30 mg
Kalori 68 kalori
Protein 1,4 gram
Lemak 3,7 gram
Karbohidrat 7,2 gram
Zat kapur 30 mg
Fosfor 20 mg
Vitamin A 60 SI
Thiamin 30 mg
Sumber: Kompas.com
28 September 2013
Teh atau Kopi: Mana yang lebih baik?
Teh dan kopi adalah minuman yang populer saat ini. Minuman tersebut dapat meningkatkan suasana terutama ketika berkumpul dengan teman dan keluarga. Mana yang lebih baik menurut Anda, teh atau kopi?
Mari simak perbedaan dari kedua minuman tersebut.
Kadar kafein.
Meskipun keduanya mengandung kafein, tapi kandungan kafein kopi jauh lebih besar. Kandungan kafein dalam secangkir teh sekitar 55 miligram, sementara dalam secangkir kopi mencapai 125 – 128 miligram. Kandungan kafein dalam teh membantu meningkatkan konsentrasi. Sementara dalam kopi dapat meningkatkan kecemasan.
Pencegahan kanker.
Penelitian menunjukkan mengonsumsi teh dalam jumlah yang tepat dapat membantu melawan kanker dan penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian juga mengungkapkan kopi ampuh untuk mencegah kambuhnya kanker payudara dan mencegah kanker prostat. Satu lagi penelitian menyebutkan bahwa tingkat kanker di negara-negara Asia jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat, salah satu faktor pendukung karena tingginya asupan teh.
Meringankan sakit.
Senyawa dalam teh membantu kita dari gangguan inflamasi dan arthritis. Fungsinya yang lain dapat mengurangi pembentukan darah. Kopi juga dikenal mampu memberikan bantuan penderita asma dan penyakit Parkinson.
Efek antioksidan.
Teh dan kopi keduanya mengandung antioksidan, tapi berbeda fungsi. Dalam teh, antioksidan melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi stres dan kadar kolesterol dalam tubuh. Sementara antioksidan dalam kopi mengatur kadar gula dan mencegah batu empedu.
Tempat asal.
Awalnya tanaman teh berasal dari Cina dan India. Sementara kopi berasal dari Ethiopia dan bagian lain dari benua Afrika.
Terlepas dari perbedaan antara kopi dan teh, keduanya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, selama dikonsumsi dengan bijaksana. Minumlah secara moderasi dan jangan tambahkan gula atau apapun ke dalamnya.
Mari simak perbedaan dari kedua minuman tersebut.
Kadar kafein.
Meskipun keduanya mengandung kafein, tapi kandungan kafein kopi jauh lebih besar. Kandungan kafein dalam secangkir teh sekitar 55 miligram, sementara dalam secangkir kopi mencapai 125 – 128 miligram. Kandungan kafein dalam teh membantu meningkatkan konsentrasi. Sementara dalam kopi dapat meningkatkan kecemasan.
Pencegahan kanker.
Penelitian menunjukkan mengonsumsi teh dalam jumlah yang tepat dapat membantu melawan kanker dan penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian juga mengungkapkan kopi ampuh untuk mencegah kambuhnya kanker payudara dan mencegah kanker prostat. Satu lagi penelitian menyebutkan bahwa tingkat kanker di negara-negara Asia jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat, salah satu faktor pendukung karena tingginya asupan teh.
Meringankan sakit.
Senyawa dalam teh membantu kita dari gangguan inflamasi dan arthritis. Fungsinya yang lain dapat mengurangi pembentukan darah. Kopi juga dikenal mampu memberikan bantuan penderita asma dan penyakit Parkinson.
Efek antioksidan.
Teh dan kopi keduanya mengandung antioksidan, tapi berbeda fungsi. Dalam teh, antioksidan melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi stres dan kadar kolesterol dalam tubuh. Sementara antioksidan dalam kopi mengatur kadar gula dan mencegah batu empedu.
Tempat asal.
Awalnya tanaman teh berasal dari Cina dan India. Sementara kopi berasal dari Ethiopia dan bagian lain dari benua Afrika.
Terlepas dari perbedaan antara kopi dan teh, keduanya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, selama dikonsumsi dengan bijaksana. Minumlah secara moderasi dan jangan tambahkan gula atau apapun ke dalamnya.
Sumber: NatGeo Indonesia
26 September 2013
Manfaat Teh Bagi Kesehatan Kita
Minum teh lima cangkir atau lebih per hari diketahui dapat mengurangi risiko seorang pria menderita kanker prostat ganas
Teh banyak bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, salah satunya untuk mencegah kanker. Minum teh lima cangkir atau lebih per hari diketahui dapat mengurangi risiko seorang pria menderita kanker prostat ganas. Demikian menurut sebuah penelitian baru.
Teh sejak dulu dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Ada enam manfaat yang luar biasa dari minum teh. Teh dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Nah, ini berita bagus bagi Anda yang tidak ingin gemuk.
Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa komponen dalam teh hijau memberikan efek positif pada jaringan mata, terutama yagn berkaitan dengan retina. Rata-rata konsumsi teh hijau dapat membantu kita melihat lebih baik.
Manfaat lain minum teh bahwa dapat membantu seseorang terlihat lebih muda. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli menyatakan bahwa ekstrak teh putih dapat menghambat produksi kerutan dengan memperkuat elastin dan kolagen, dua faktor penting pencegah perkembangan garis halus dan kerutan. Selain itu, dari penelitian tahun 2011, menegaskan bahwa teh putih dapat menjaga sendi lebih muda.
Teh hitam dapat membantu mengurangi tingkat stres. Sebuah penelitian menemukan bahwa teh hitam dapat membantu menurunkan hormon stres. Sementara, kafein dalam teh dapat membantu mengurangi keseluruhan risiko diabetes.
Dari sebuah penelitian, disebutkan bahwa pria yang minum lima cangkir teh sehari memiliki risiko 33 persen lebih rendah untuk stadium 4 kanker prostat. Minum lima cangkir teh setiap hari juga bisa mengurangi risiko kanker prostat stadium 2 hingga 25 persen. Perbandingan ini dengan pria yang minum teh hanya satu cangkir per hari.
Tahap 2 kanker prostat terjadi ketika tumor tumbuh di kelenjar prostat, tetapi tidak menyebar. Pada stadium 4, kanker telah menyebar ke daerah lain seperti limpa, tulang, dan hati. Demikian dilaporkan oleh Daily mail.
Hasil ini diketahui oleh para peneliti di Belanda setelah menganalisis data dari 58.279 pria dan menemukan 3.362 kasus kanker prostat, termasuk 1.164 kanker stadium lanjut. Peneliti membandingkan data dari peserta serta tingkat mereka terkena kanker prostat secara alami.
Senyawa kimia yang disebut flavonoid dalam teh dipercaya dapat mencegah sel-sel kanker pembentuk tumor. Kabar baiknya, manfaat teh tidak akan berkurang meski kita menambahkan gula, susu, pemanis lain, atau lemon ke dalamnya. Tentu saja, akan lebih baik bila tidak menambahkan gula atau pemanis ke dalamnya.
Yuk, sekarang waktunya ngeteh.
Teh sejak dulu dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Ada enam manfaat yang luar biasa dari minum teh. Teh dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Nah, ini berita bagus bagi Anda yang tidak ingin gemuk.
Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa komponen dalam teh hijau memberikan efek positif pada jaringan mata, terutama yagn berkaitan dengan retina. Rata-rata konsumsi teh hijau dapat membantu kita melihat lebih baik.
Manfaat lain minum teh bahwa dapat membantu seseorang terlihat lebih muda. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli menyatakan bahwa ekstrak teh putih dapat menghambat produksi kerutan dengan memperkuat elastin dan kolagen, dua faktor penting pencegah perkembangan garis halus dan kerutan. Selain itu, dari penelitian tahun 2011, menegaskan bahwa teh putih dapat menjaga sendi lebih muda.
Teh hitam dapat membantu mengurangi tingkat stres. Sebuah penelitian menemukan bahwa teh hitam dapat membantu menurunkan hormon stres. Sementara, kafein dalam teh dapat membantu mengurangi keseluruhan risiko diabetes.
Dari sebuah penelitian, disebutkan bahwa pria yang minum lima cangkir teh sehari memiliki risiko 33 persen lebih rendah untuk stadium 4 kanker prostat. Minum lima cangkir teh setiap hari juga bisa mengurangi risiko kanker prostat stadium 2 hingga 25 persen. Perbandingan ini dengan pria yang minum teh hanya satu cangkir per hari.
Tahap 2 kanker prostat terjadi ketika tumor tumbuh di kelenjar prostat, tetapi tidak menyebar. Pada stadium 4, kanker telah menyebar ke daerah lain seperti limpa, tulang, dan hati. Demikian dilaporkan oleh Daily mail.
Hasil ini diketahui oleh para peneliti di Belanda setelah menganalisis data dari 58.279 pria dan menemukan 3.362 kasus kanker prostat, termasuk 1.164 kanker stadium lanjut. Peneliti membandingkan data dari peserta serta tingkat mereka terkena kanker prostat secara alami.
Senyawa kimia yang disebut flavonoid dalam teh dipercaya dapat mencegah sel-sel kanker pembentuk tumor. Kabar baiknya, manfaat teh tidak akan berkurang meski kita menambahkan gula, susu, pemanis lain, atau lemon ke dalamnya. Tentu saja, akan lebih baik bila tidak menambahkan gula atau pemanis ke dalamnya.
Yuk, sekarang waktunya ngeteh.
Sumber: NatGeo Indonesia
25 September 2013
Hewan Eksotis Berpotensi Menularkan Penyakit
Berbagai jenis hewan peliharaan eksotis berpotensi menularkan penyakit. Mereka yang memelihara hewan-hewan tersebut harus berhati-hati karena perilaku dan penyakit yang dibawa belum banyak diketahui.
Memelihara hewan eksotis di rumah membuka peluang penularan penyakit. ”Para pakar kesehatan manusia dan hewan dari sejumlah negara sepakat, memelihara binatang yang tak lazim di lingkungan manusia berisiko,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wiwiek Bagja, Selasa (13/8) di Jakarta.
Hewan peliharaan eksotis merupakan sebutan untuk segala jenis hewan peliharaan yang dahulu tak biasa dipelihara di rumah. Kebanyakan satwa liar yang dipelihara di rumah karena tren misalnya hamster, sugar glider (hewan terbang mirip tupai), kera, iguana, dan berbagai ular.
Satwa liar sering menjadi sumber berbagai jenis penyakit menular. Dari 338 penyakit menular baru yang disepakati pakar kesehatan dunia dalam pertemuan yang digelar Wildlife Conservation Society pada tahun 2004 di Amerika Serikat, sebanyak 60,4 persen atau 204 jenis merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
Dari 204 penyakit zoonosis baru itu, 70 persen atau 143 penyakit disebabkan satwa liar. ”Fakta itu menunjukkan, mereka yang memelihara hewan yang tak lazim hidup di lingkungan orang harus benar-benar waspada,” kata Wiwiek.
Dokter hewan Perdana mengatakan, sejumlah hewan eksotis yang sedang tren di Indonesia saat ini potensial menularkan penyakit. Hamster, kelinci, dan sugar glider bisa menularkan penyakit kulit seperti scabies atau kudis. Hamster juga pernah diketahui menularkan virus papovavirus yang dapat menyebabkan infeksi ginjal dan tumbuhnya tumor. ”Namun, ini sangat langka,” ujarnya.
Menurut Perdana, sugar glider juga dapat menularkan leptospirosis. Penyakit yang gejala awalnya demam, sakit kepala, dan muntah itu bisa merusak ginjal dan hati, serta radang selaput otak. Berbagai jenis reptil juga berpotensi menularkan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, dari tifus hingga kelumpuhan. Adapun kera potensial menularkan tuberkulosis dan hepatitis.
Belum menyeluruh
Menurut Perdana, penelitian tentang hewan eksotis belum banyak dilakukan sehingga perilaku dan penyakit yang potensial ditularkan belum banyak diketahui. ”Karena hewan eksotis dulunya satwa liar, belum banyak penelitian yang dilakukan jika dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lazim, misalnya anjing dan kucing,” ujarnya.
Mereka yang ingin memelihara hewan eksotis dianjurkan mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk dari komunitas dan dokter hewan. Hewan eksotis yang dipelihara sebaiknya hasil ternak, bukan tangkapan dari alam. ”Kalau hasil ternak, penyakitnya cenderung lebih terkendali,” ujar Wiwiek.
Hal senada dikatakan anggota komunitas pencinta sugar glider di Indonesia, Suryo Adilaksano (40). ”Mereka yang pemula sebaiknya membeli sugar glider hasil ternak karena biasanya lebih jinak dan tidak berpenyakit,” ujarnya.
Suryo menuturkan, sugar glider hasil tangkapan dari hutan-hutan di Papua sering terserang diare dan tubuhnya terluka
Sumber: Kompas.com
Memelihara hewan eksotis di rumah membuka peluang penularan penyakit. ”Para pakar kesehatan manusia dan hewan dari sejumlah negara sepakat, memelihara binatang yang tak lazim di lingkungan manusia berisiko,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wiwiek Bagja, Selasa (13/8) di Jakarta.
Hewan peliharaan eksotis merupakan sebutan untuk segala jenis hewan peliharaan yang dahulu tak biasa dipelihara di rumah. Kebanyakan satwa liar yang dipelihara di rumah karena tren misalnya hamster, sugar glider (hewan terbang mirip tupai), kera, iguana, dan berbagai ular.
Satwa liar sering menjadi sumber berbagai jenis penyakit menular. Dari 338 penyakit menular baru yang disepakati pakar kesehatan dunia dalam pertemuan yang digelar Wildlife Conservation Society pada tahun 2004 di Amerika Serikat, sebanyak 60,4 persen atau 204 jenis merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
Dari 204 penyakit zoonosis baru itu, 70 persen atau 143 penyakit disebabkan satwa liar. ”Fakta itu menunjukkan, mereka yang memelihara hewan yang tak lazim hidup di lingkungan orang harus benar-benar waspada,” kata Wiwiek.
Dokter hewan Perdana mengatakan, sejumlah hewan eksotis yang sedang tren di Indonesia saat ini potensial menularkan penyakit. Hamster, kelinci, dan sugar glider bisa menularkan penyakit kulit seperti scabies atau kudis. Hamster juga pernah diketahui menularkan virus papovavirus yang dapat menyebabkan infeksi ginjal dan tumbuhnya tumor. ”Namun, ini sangat langka,” ujarnya.
Menurut Perdana, sugar glider juga dapat menularkan leptospirosis. Penyakit yang gejala awalnya demam, sakit kepala, dan muntah itu bisa merusak ginjal dan hati, serta radang selaput otak. Berbagai jenis reptil juga berpotensi menularkan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, dari tifus hingga kelumpuhan. Adapun kera potensial menularkan tuberkulosis dan hepatitis.
Belum menyeluruh
Menurut Perdana, penelitian tentang hewan eksotis belum banyak dilakukan sehingga perilaku dan penyakit yang potensial ditularkan belum banyak diketahui. ”Karena hewan eksotis dulunya satwa liar, belum banyak penelitian yang dilakukan jika dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lazim, misalnya anjing dan kucing,” ujarnya.
Mereka yang ingin memelihara hewan eksotis dianjurkan mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk dari komunitas dan dokter hewan. Hewan eksotis yang dipelihara sebaiknya hasil ternak, bukan tangkapan dari alam. ”Kalau hasil ternak, penyakitnya cenderung lebih terkendali,” ujar Wiwiek.
Hal senada dikatakan anggota komunitas pencinta sugar glider di Indonesia, Suryo Adilaksano (40). ”Mereka yang pemula sebaiknya membeli sugar glider hasil ternak karena biasanya lebih jinak dan tidak berpenyakit,” ujarnya.
Suryo menuturkan, sugar glider hasil tangkapan dari hutan-hutan di Papua sering terserang diare dan tubuhnya terluka
Sumber: Kompas.com
19 September 2013
Hobi Tonton TV Merusak Kemampuan Berbahasa dan Matematika Anak
Membiasakan anak balita menonton televisi sangat tidak disarankan. Selain membuatnya kurang bergerak, menonton TV lebih dari 3 jam setiap hari bisa merusak kemampuan berbahasa dan matematika anak.
Para ahli merekomendasikan agar durasi balita menonton TV sebaiknya tidak lebih dari 2 jam. Setiap tambahan jam yang dihabiskannya di depan TV akan menurunkan kemampuan akademiknya.
Kebiasaan menonton TV akan membuatnya sulit berkonsentrasi. Duduk diam dalam waktu lama juga bisa membuat fisik anak kurang fit dan mengalami kesulitan psikososial sehingga ia rentan di-bully.
Profesor Linda Pagani dari Universitas Montreal, mengatakan orangtua harus membatasi waktu menonton TV anak mereka tak lebih dari dua jam setiap hari.
Penelitian yang dilakukannya menunjukkan secara jelas kaitan antara durasi menonton TV dengan rendahnya kemampuan motorik dan keterampilan psikososial anak.
Pagani mengamati 991 anak perempuan dan 1006 anak laki-laki di Quebec, Kanada, berusia 29 bulan. Orangtua anak-anak itu diwawancara untuk mengetahui kebiasaan menonton TV anak dan perkembangan kemampuannya.
Hasilnya, anak yang nonton TV sekitar 3 jam merasakan dampak negatif lebih banyak dibanding dengan anak yang durasi menonton TV-nya sekitar 2 jam.
Anak yang menonton TV lebih dari 3 jam setiap hari juga mengalami kesulitan dalam kemampuan berbahasa dan matematika.
Sumber: NatGeo Indonesia
10 September 2013
Brain-to-brain interfaces have arrived, and they are absolutely mindblowing
In a stunning first for neuroscience, researchers have created an electronic link between the brains of two rats, and demonstrated that signals from the mind of one can help the second solve basic puzzles in real time — even when those animals are separated by thousands of miles.
Here's how it works. An "encoder" rat in Natal, Brazil, trained in a specific behavioral task, presses a lever in its cage it knows will earn it a reward. A brain implant records activity from the rat's motor cortex and converts it into an electrical signal that is delivered via neural link to the brain implant of a second "decoder" rat.
Still with us? This is where things get interesting. Rat number two is in an entirely different cage. In fact, it's in North Carolina. The second rat's motor cortex processes the signal from rat number one and — despite being unfamiliar with the behavioral task the first rat has been conditioned to perform — uses that information to press the same lever.
The experiment, the results of which are published free of charge in today's issue of Scientific Reports, was led by Duke neuroscientist Miguel Nicolelis, a pioneer in the field of brain-machine interfaces (BMIs). Back in 2011, Nicolelis and his colleagues unveiled the first such interface capable of a bi-directional link between a brain and a virtual body, allowing a monkey to not only mentally control a simulated arm, but receive and process sensory feedback about tactile properties like texture. Earlier this month, his team unveiled a BMI that enables rats to detect normally invisible infrared light via their sense of touch.
But an intercontinental mind-meld represents something new: a brain-to-brain interface between two live rats — one that enables realtime sharing of sensorimotor information. It's a scientific first, and while it's not telepathy, per se, it's certainly something close. Neither rat was necessarily aware of the other's existence, for example, but it's clear that their minds were, in fact, communicating. "It's not the Borg," Nicolelis tells Nature's Ed Yong. What he has created, he says, is "a new central nervous system made of two brains."
Said nervous system is far from perfect. Untrained decoder rats receiving input from a trained encoder partner only chose the correct lever around two-thirds of the time. That's definitely better than random odds, but still a far cry from the 95% accuracy of the encoder rats.
What this two-brain system does do, Nicolelis argues, is enable the rats to work with one another in unprecedented ways. And while neural communication between two animals on entirely separate continents is impressive in its own right*, Nicolelis says the most groundbreaking application of this technology — a 3-, 4-, or n-mind "brain net" — is still to come.
"These experiments demonstrated the ability to establish a sophisticated, direct communication linkage between rat brains," he said in a statement, "so basically, we are creating an organic computer that solves a puzzle."
"We cannot predict what kinds of emergent properties would appear when animals begin interacting as part of a brain-net," he continues. "In theory, you could imagine that a combination of brains could provide solutions that individual brains cannot achieve by themselves."
The study is published in the latest issue of Scientific Reports. (No subscription required!)
Here's how it works. An "encoder" rat in Natal, Brazil, trained in a specific behavioral task, presses a lever in its cage it knows will earn it a reward. A brain implant records activity from the rat's motor cortex and converts it into an electrical signal that is delivered via neural link to the brain implant of a second "decoder" rat.
Still with us? This is where things get interesting. Rat number two is in an entirely different cage. In fact, it's in North Carolina. The second rat's motor cortex processes the signal from rat number one and — despite being unfamiliar with the behavioral task the first rat has been conditioned to perform — uses that information to press the same lever.
The experiment, the results of which are published free of charge in today's issue of Scientific Reports, was led by Duke neuroscientist Miguel Nicolelis, a pioneer in the field of brain-machine interfaces (BMIs). Back in 2011, Nicolelis and his colleagues unveiled the first such interface capable of a bi-directional link between a brain and a virtual body, allowing a monkey to not only mentally control a simulated arm, but receive and process sensory feedback about tactile properties like texture. Earlier this month, his team unveiled a BMI that enables rats to detect normally invisible infrared light via their sense of touch.
But an intercontinental mind-meld represents something new: a brain-to-brain interface between two live rats — one that enables realtime sharing of sensorimotor information. It's a scientific first, and while it's not telepathy, per se, it's certainly something close. Neither rat was necessarily aware of the other's existence, for example, but it's clear that their minds were, in fact, communicating. "It's not the Borg," Nicolelis tells Nature's Ed Yong. What he has created, he says, is "a new central nervous system made of two brains."
Said nervous system is far from perfect. Untrained decoder rats receiving input from a trained encoder partner only chose the correct lever around two-thirds of the time. That's definitely better than random odds, but still a far cry from the 95% accuracy of the encoder rats.
What this two-brain system does do, Nicolelis argues, is enable the rats to work with one another in unprecedented ways. And while neural communication between two animals on entirely separate continents is impressive in its own right*, Nicolelis says the most groundbreaking application of this technology — a 3-, 4-, or n-mind "brain net" — is still to come.
"These experiments demonstrated the ability to establish a sophisticated, direct communication linkage between rat brains," he said in a statement, "so basically, we are creating an organic computer that solves a puzzle."
"We cannot predict what kinds of emergent properties would appear when animals begin interacting as part of a brain-net," he continues. "In theory, you could imagine that a combination of brains could provide solutions that individual brains cannot achieve by themselves."
The study is published in the latest issue of Scientific Reports. (No subscription required!)
Source: io9.com
8 September 2013
Kenangan terindah
Minggu lalu (Kamis, 5 September 2013) aku mbolos sekolah, loh knapa? Seragamku kecuci -.- dan sialnya seragamku cuma satu aja. Yaa kalo bolos pasti ada resikonya lah, bukan resiko dari sekolahnya sih tapi dari orang tuaku. Aku harus dikata katain Kapok, bajumu kecuci! Oleh orang tuaku. Tapi dinikmati ajalah, gak usah dibuat susah :D Pagi jam 6 biasanya aku udah berangkat ke sekolah untuk menjadi siswa yang baik, tapi sekarang aku harus jadi ibu rumah tangga. Loh kamu kan cowok, kok jadi ibu rumah tangga?? Iya maksudku aku harus mbantu mama gue ngepel, buang sampah, nyiram tanaman, dll. Untungnya kakakku masih libur dari kuliahnya, jadi pekerjaanku lumayan enteng lah, karena tugasnya dibagi 2, seperti pepatah "berat dipikul ringan dijinjing". Hari ini aku harus beres beres rumah, membuang barang yang sudah tidak terpakai dan merapikan ruangan menjadi lebih rapi.
Pertama, aku dan ayahku memindahkan mesin printer kaos dari lantai1 ke lantai 2. Ini printer berat banget loh, kira kira 30kg. Hmm bikin gue capek aja, tapi aku berpikir kalo mindahin barang yang berat bisa bikin kuat kali??, ya sambil olahraga lah biar sehat. Setelah itu aku menyapu dan mengepel ruang atas, mamaku menyuruhku dengan garangnya, tapi aku tau apa maksudnya marah marah ke aku. Ada yang tau? Kalo menurutku sih biar aku mandiri dan disiplin, sehingga saat dewasa nanti aku tak perlu banyak bantuan dari orang tuaku. Setelah itu aku beli pecel, kami makan bareng, ngobrol bareng, dll.
Abis makan, istirahat dulu biar gak capek :D abis istirahat aku ngerapiin buku buku ku. Disitu ada banyak kenangan terpendam yang yang udah usang. Dari gue TK sampe SMA ada disitu semua. Pertama gue ngeliat buku rumus matematika SD. Dulu gue suka banget sama matematika, saking sukanya aku mesti beli buku yang ada hubungannya dengan mat, yang rumus lah yang penerapan lah, yang tentang mat lah pokoknya. Sungguh aku sangat senang ketika hasil UN diumumkan, aku dapet nilai abisaolut alias 100. Gue bisa nyimpulkan kalo kerja keras disertai cinta pasti akan menghasilkan sesuatu yang perfect.
Setelah itu aku buka rapor SD kelas 4, di halaman pertama ada fotoku saat SD, unyu ya gue, wkwk. Aku tertawa ketika melihat nilaiku yang begitu hancur, nilai tertinggi aja cm 6. Dan parahnya lagi, saat itu aku rangking 2. Eitss jangan salah, bukan 2 besar, tapi 2 kecil alias rangking 2 terbawah. Tapi ketika aku mengenang, aku merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya meskipun aku menjadi orang yang bodoh. Aku bisa maen bareng temen temen sekolah ataupun di komplek rumah, gak kayak sekarang yang lebih cenderung homey. Di sekolah dulu, aku paling suka maen bentengan. Kalian tau apa bentengan itu? Bentengan itu adalah permainan beregu yang terdiri dari 2tim, anggotanya terserah mau berapa. Di game ini kalian harus pandai pandai bekerja sama dengan anggotamu, karena harus ada yang menjaga benteng dan menyerang. Yang paling susah itu menyerang. Saat menyerang kalian gak boleh kena badan si penjaga musuh, kalian hrus gesit sampai ke benteng musuh yang biasanya memakai pohon sebagai kastilnya. Wahh..kalo dijelasin semua panjang bro, kita lanjut aja yak.
Oiya saat aku SD di Kediri, tepatnya SDS Pawyatan Daha, disitulah saat pertama dimana aku tertarik sama cewek, namanya Nurkalifah. Dia cantik banget, putih, goodlooking, wahh oke banget dah pokoknya. Dan rasa tertarik itu kuceritakan ke temanku yang namanya tasya. Wkwk, aneh banget ya, gue suka cewek tapi curhatnya ke temen cewek juga. Terus di SD ini, aku mendapatkan teman yang baik yang akhirnya jadi sahabat. Namanya Age dan Hening, mereka biasa kupanggil timun untuk age dan terong untuk hening. Knapa mereka dipanggil dengan ssbutan itu, karena sebutan itu sesusai dengan tubuh mereka. Lihat aja age, dia kurus tinggi, makanya dia dipanggil timun. Sedangkan hening dipanggil terong aku lupa knapa, hehe. Kalo aku dulu dipanggil tomat, karena aku gendut dan unyu, hehe.
ini nih wajah gue (kiri) dan kakak gue (kanan)
Sepulang sekolah aku selalu dijemput bus sekolah. biasanya setelah dari sekolahku, langsung menuju ke SDN Banjaran dekat TMP (Taman Makam Pahlawan). Biasanya aku menunggu mereka di TMP, aku selalu maen bareng temenku disana. Tapi terkadang aku terasa galau disana. Disaat aku semakin masuk ke dalam TMP, aku merasa ada rasa sedih yang muncul dalan diriku. Tapi setelah aku mendekat pada temen temenku, rasa sedih itu hilang. Ahh lupakan kesedihan itu! Di TMP biasanya aku balap lari sama temenku, yang larinya paling cepet dia yang menang. Yaah, begitulah permainan masa kanak kanak, pada gak jelas gitu.
Sepulang sekolah aku istirahat sejenak. Lalu aku beranjak maen sepak bola bareng kakak dan temennya. Kira kira jam 3 kami udah ngumpul di kampung yang gak begitu ramai itu. Disana ada mas anggi yang jago banget handling bola, ada juga mas aka yang jago maen bulutangkis, ada juga Mas rio yang gak jago apa apa, tapi dia selalu menghibur kami dengan tingkahnya yang gila. Terkadang mas rio kalo nendang bola nggak aturan, bisa tinggi sampe puluhan meter, bisa pula sejauh gawang ke gawang. Gila lah pokoknya. Kalo aku biasanya jadi keeper. Kejadian yang gak bisa kulupakan dimana saat aku terlalu bersemangat jadi keeper, aku sampe ngesot ngesot dan ada pasir yang masuk ke mulutku, meskipun menjijikan itu hal yang seru loh karena gak bisa dilupakan lagi. Kadang saat tengah bermain aku kebelet pipis, aku pipis di sembarang tempat, sontak temen temenku menghindar tempatku kencing saat maen bola.
Oiya saat aku di PG Ngadiredjo, aku kursus bahasa inggris di dekat rumahku. Aku lupa namanya tapi aku inget rumahnya yang biasa dijadiin tempat pembuatan furniture. Tempatnya sederhana, orang tuaku hanya memberinya upah sbesar 25 ribu rupiah sebulan. Tapi aku merasa bertumbuh dan berkembang setelah kursus disana. Kemampuan bahasa inggrisku samakin meningkat. Di tempat inilah pondasi bahasa inggrisku terbentuk.
Sungguh kota Kediri memberiku banyak kenangan indah. Rasanya banyak kenangan terbentuk di kota ini, aku gak bisa ceritain semua, karena ada ribuan kenangan yang terbentuk dari kota Kediri tercinta ini. Khususnya rumah dinas bapakku dulu di perumnas ngadiredjo no.15, terimakasih rumah yang indah, kau memberi banyak kenangan untukku. mangga yang selalu dicuri orang dari pohonku membuatku tersenyum saat aku dewasa sekarang. Saat pisang panen, aku menyantapnya mentah mentah, sungguh nikmat. Pepayamu yang bervitamin selalu kami konsumsi sekeluarga. Bunga rosela yang kau sediakan, membuat orang tuaku samakin sehat. Kucing yang kelaparan, membuat kami semakin mesra melalui sisa-sisa tulang ayam. Terima kasih Tuhan, Engkau telah memberiku kenangan melalui rumah nomer 15 ini. Aku tak kan melupakan keindahan yang kau sediakan buat kami.
5 September 2013
3D Printing Creates Unique Exoskeleton For Broken Bones
The future of health technology might not be designed by a technologist, scientist or roboticist, but by an artist, designer or dreamer. A design student at Victoria University in Wellington, New Zealand came up with an idea that merges 3D scans of your broken limb with a 3D model to make an exoskeleton that protects your broken bone. The prototype is called Cortex.
Like Mark Twain said, “write what you know” — Jake Evill did the same, mostly. After he broke his hand, out of that pain (and necessity) he began to think of a better way to protect and heal a bone.
On his website, Evill says that Cortex delivers localized support for a fracture or broken bone, essentially shifting the pressure of the cast, in this case the Cortex exoskeleton, to where the bone is actually broken versus engulfing the entire limb in a heavy plaster or fiber glass cast.
Evill says Cortex is also good for the environment — stating that it’s recyclable which will help lesson the impact on medical waste which has been on the rise for the past 15 years.
Like Mark Twain said, “write what you know” — Jake Evill did the same, mostly. After he broke his hand, out of that pain (and necessity) he began to think of a better way to protect and heal a bone.
On his website, Evill says that Cortex delivers localized support for a fracture or broken bone, essentially shifting the pressure of the cast, in this case the Cortex exoskeleton, to where the bone is actually broken versus engulfing the entire limb in a heavy plaster or fiber glass cast.
Evill says Cortex is also good for the environment — stating that it’s recyclable which will help lesson the impact on medical waste which has been on the rise for the past 15 years.
Unlike other fiber glass and plaster casts, Cortex relies on 3D scanning
and 3D printing to make the model for the cast. The broken hand, foot
or other, needs to be 3D scanned which is reconstructed into a 3D model.
The output from that process is a digital file which then goes to a 3D
printer. The result is a ultra- light, hygienic, anatomically accurate
cast made from nylon that snaps together easily and applies the
appropriate pressure on the fracture or break point.
The cross roads of technology and design continues to unfold. Evill describes Cortex in a way that’s more in tune with our active, modern and stylish lifestyles — it breathes, it looks good, it’s strong, thin, washable and can be worn under clothes. Evill pushes us to think about the boundaries of technology and design of an object meant to repair our bodies that’s both aesthetic and functional.
The cross roads of technology and design continues to unfold. Evill describes Cortex in a way that’s more in tune with our active, modern and stylish lifestyles — it breathes, it looks good, it’s strong, thin, washable and can be worn under clothes. Evill pushes us to think about the boundaries of technology and design of an object meant to repair our bodies that’s both aesthetic and functional.
Source: Forbes.com
2 September 2013
Mahasiswa Unibraw Ciptakan Biskuit Tinggi Energi dari Ubi Jalar
Setelah bencana alam terjadi, salah satu kebutuhan yang sangat mendesak untuk disediakan adalah makanan bagi para korban. Pemberian makanan yang tepat, cepat dan dengan nutrisi lengkap sangat penting demi menunjang aktivitas para korban sehingga dapat memulihkan kondisi kesehatan dan mengurangi dampak negatif pasca bencana.
Pangan fungsional, salah satunya adalah biskuit, merupakan jawabannya. Pembuatan bahan pangan ini bisa menggunakan bahan dasar yang mempunyai aktivitas fisiologis dengan memberikan efek positif bagi kesehatan. Salah satunya adalah biskuit tinggi energi yang dibuat oleh Pendi Setyawan, mahasiswa fakultas pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
"Biskuit tinggi energi yang dibuat ini menggunakan bahan dasar ubi jalar ungu," kata Pendi saat mempresentasikan laporannya di kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pendi menyebutkan, komposisi bahan dalam pembuatan biskuit tinggi energi tersebut antara lain adalah 60 gram tepung ubi jalar ungu, 15 gram tepung wortel, 10 gram tepung terigu, 20 gram tepung tempe, 2 sendok makan minyak ikan, 50 gram margarin, 50 gram gula rendah kalori, 10 gram kuning telur, 2 gram bayam yang telah dihaluskan dan 20 gram air.
Dari hasil komposisi tersebut, kata Pendi, ia berhasil membuat biskuit tinggi energi yang mengandung 22,19% protein, 4,33% serat, 18,48 lemak dan 55,60% karbohidrat. "Total energi yang terkandung dalam biskuit energi tinggi ini mencapai 5053,82Kkal/Kg," jelasnya lagi.
Selain menemukan biskuit energi tinggi dari bahan ubi jalar tersebut, Pendi juga membuat mekanisme pendistribusian makanan tersebut bagi para korban bencana alam
Sumber: LIPI
Pangan fungsional, salah satunya adalah biskuit, merupakan jawabannya. Pembuatan bahan pangan ini bisa menggunakan bahan dasar yang mempunyai aktivitas fisiologis dengan memberikan efek positif bagi kesehatan. Salah satunya adalah biskuit tinggi energi yang dibuat oleh Pendi Setyawan, mahasiswa fakultas pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
"Biskuit tinggi energi yang dibuat ini menggunakan bahan dasar ubi jalar ungu," kata Pendi saat mempresentasikan laporannya di kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pendi menyebutkan, komposisi bahan dalam pembuatan biskuit tinggi energi tersebut antara lain adalah 60 gram tepung ubi jalar ungu, 15 gram tepung wortel, 10 gram tepung terigu, 20 gram tepung tempe, 2 sendok makan minyak ikan, 50 gram margarin, 50 gram gula rendah kalori, 10 gram kuning telur, 2 gram bayam yang telah dihaluskan dan 20 gram air.
Dari hasil komposisi tersebut, kata Pendi, ia berhasil membuat biskuit tinggi energi yang mengandung 22,19% protein, 4,33% serat, 18,48 lemak dan 55,60% karbohidrat. "Total energi yang terkandung dalam biskuit energi tinggi ini mencapai 5053,82Kkal/Kg," jelasnya lagi.
Selain menemukan biskuit energi tinggi dari bahan ubi jalar tersebut, Pendi juga membuat mekanisme pendistribusian makanan tersebut bagi para korban bencana alam
Sumber: LIPI
1 September 2013
Peneliti Temukan Vaksin Antimalaria
Peneliti Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menemukan terobosan baru melawan penyakit malaria untuk pertama kalinya dalam sejarah. Peneliti telah menemukan vaksin yang 100 persen efektif melawan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut.
Lebih dari tiga lusin relawan diberi sejumlah dosis vaksin baru tersebut. Hasilnya sangat menjanjikan. Percobaan selama beberapa bulan kepada pasien malaria sukses 100 persen melindungi subjek yang menerima dosis tertinggi vaksin.
Hasil tersebut dirilis peneliti oleh National Institutes of Health, Kamis (8/8). Vaksin tersebut bernama PfSPZ. Vaksin ini dibuat dari sporozoit parasit malaria yang dilemahkan. Pada uji coba parasit tersebut dilemahkan dengan radiasi dan dibekukan.
Secara total, 57 orang berpartisipasi dalam percobaan. Sebanyak 40 orang menerima sejumlah dosis vaksin. Kemudian seluruh partisipan diinfeksi nyamuk tersebut. Kemudian peneliti melihat bagaimana perkembangan penyakit tersebut dalam sepekan.
Enam subjek yang diberikan lima dosis intravena PfSPZ terproteksi secara penuh. Ini merupakan terobosan baru.
Meskipun menjanjikan, vaksin ini masih mentah. Dari sembilan subjek yang menerima empat dosis vaksin, tiga diantaranya terinfeksi. Sebelas dari 12 yang tidak menerima vaksin terinfeksi malaria. Namun demikian tidak satupun partisipan yang mendapat efek samping atas vaksin malaria tersebut.
Meskipun merupakan terobosan baru di bidang kesehatan, hasil ini masih perlu penelitian lanjutan. "Dan ini juga bukan vaksin yang siap diminum traveller yang akan melakukan perjalanan ke negara berkembang," ujar Kepala Departemen Kesehatan Universitas Vanderbilt Dr William Schaffner, seperti dilansir laman Daily Mail, Jumat (9/8).
Peneliti juga belum mengetahui berapa lama proteksi vaksin ini berlangsung. Fokus selanjutnya adalah bagaimana membuat vaksin ini efektif dalam jangka waktu yang lama.
Sumber: plasa.msn.com
Lebih dari tiga lusin relawan diberi sejumlah dosis vaksin baru tersebut. Hasilnya sangat menjanjikan. Percobaan selama beberapa bulan kepada pasien malaria sukses 100 persen melindungi subjek yang menerima dosis tertinggi vaksin.
Hasil tersebut dirilis peneliti oleh National Institutes of Health, Kamis (8/8). Vaksin tersebut bernama PfSPZ. Vaksin ini dibuat dari sporozoit parasit malaria yang dilemahkan. Pada uji coba parasit tersebut dilemahkan dengan radiasi dan dibekukan.
Secara total, 57 orang berpartisipasi dalam percobaan. Sebanyak 40 orang menerima sejumlah dosis vaksin. Kemudian seluruh partisipan diinfeksi nyamuk tersebut. Kemudian peneliti melihat bagaimana perkembangan penyakit tersebut dalam sepekan.
Enam subjek yang diberikan lima dosis intravena PfSPZ terproteksi secara penuh. Ini merupakan terobosan baru.
Meskipun menjanjikan, vaksin ini masih mentah. Dari sembilan subjek yang menerima empat dosis vaksin, tiga diantaranya terinfeksi. Sebelas dari 12 yang tidak menerima vaksin terinfeksi malaria. Namun demikian tidak satupun partisipan yang mendapat efek samping atas vaksin malaria tersebut.
Meskipun merupakan terobosan baru di bidang kesehatan, hasil ini masih perlu penelitian lanjutan. "Dan ini juga bukan vaksin yang siap diminum traveller yang akan melakukan perjalanan ke negara berkembang," ujar Kepala Departemen Kesehatan Universitas Vanderbilt Dr William Schaffner, seperti dilansir laman Daily Mail, Jumat (9/8).
Peneliti juga belum mengetahui berapa lama proteksi vaksin ini berlangsung. Fokus selanjutnya adalah bagaimana membuat vaksin ini efektif dalam jangka waktu yang lama.
Sumber: plasa.msn.com
28 Agustus 2013
Future of phone displays: non-reflective, antimicrobial, made with Corning
We've heard that Corning, the maker of Gorilla Glass that protects your smartphone or tablet display, is cooking up something in terms of anti-reflection and anti-microbial abilities, and for the first time the firm gave it some pep talk in public at the MIT Mobile Technology Summit.
Dr. Jeffrey Evenson, senior vice president and operations chief of staff for Corning took the stage and gave the usual demos we've seen before like a four-pound steel ball dropping on a 1mm sheet of Gorilla Glass with the proverbial trampoline effect.
Corning reiterated some of the main advantages of its glass technology in the bullet points below:
Dr. Jeffrey Evenson, senior vice president and operations chief of staff for Corning took the stage and gave the usual demos we've seen before like a four-pound steel ball dropping on a 1mm sheet of Gorilla Glass with the proverbial trampoline effect.
Corning reiterated some of the main advantages of its glass technology in the bullet points below:
- Glass can withstand an astonishing amount of pressure. Imagine, for example, a scale that measures the pressure under an elephant’s foot. Glass can theoretically tolerate the pressure of 10,000 elephants stacked on top of that scale – a strength of 10 gigapascals.
- A sheet of glass is so stable that it would take 20 trillion times the age of the earth to create a visible sag in the thickness of a glass window. This dimensional stability is critical to manufacturers of high-performance devices.
- You want to talk transparency? The glass used for optical fiber – which forms the backbone of the Internet – is 30 times more transparent than the purest water, and only about 1 percent less transmissive of light than air on a clear day.
- As for being impermeable – consider the difference between plastic and glass covers on electronics. A molecule of oxygen could pass through a piece of 1-millimeter-thick plastic in about two weeks. That same trip would take 30 billion years through the same thickness of glass. That makes glass “an ideal enclosure for advanced display technologies such as OLEDs, which decay rapidly if exposed to oxygen or water,” said Mr Evenson
Now for the new anti-reflection tech. The sunlight visibility of your phone or tablet, which is pretty weak on almost all mobile devices, is a function of two parameters - peak screen brightness, but almost as important are mirror reflections or the screen reflectivity ratio in general. The best panels barely go below 5% reflectivity, which is still a lot, but Corning is apparently working on bringing that down to a percent larger than thin air, as you can see in the quote above.
During the MIT Mobile Summit presentation, it showed the slide below, which at first look depicts a hole in a normal cover glass, except that it's not a hole, but rather a circle of glass treated with the new anti-reflection tech. Very promising, and we can't wait to see the effect this will have on our smartphones outside, equipped with the next-gen Corning glass.
During the MIT Mobile Summit presentation, it showed the slide below, which at first look depicts a hole in a normal cover glass, except that it's not a hole, but rather a circle of glass treated with the new anti-reflection tech. Very promising, and we can't wait to see the effect this will have on our smartphones outside, equipped with the next-gen Corning glass.
Not only that, but the germophobes of this world will rejoice when they hear that the company is also incorporating antimicrobial tech that is supposed to kill germs and viruses that can stick to your phone screen and get transferred to you or someone else using it. Even after half an hour, measurements showed that the treatment killed a bunch of invisible critters that are lounging on the glass at any given time, compared to regular displays, and in two hours all bacteria or viruses that could cause harm, were dead and buried.
Fascinating stuff, and the video is worth watching in its entirety over at the MIT Mobile Summit, despite that there was no word when will Corning start rolling these new sheets to phone and tablet makers except the vague "in the next two years". In any case, these new technologies are getting us one step closer to the utopian glass-laden future in the dreamy video below.
Sumber: phonearena.com
26 Agustus 2013
Otak Anak Usia 12 Tahun "Dimakan" Amoeba
Sebuah kasus penyakit langka terjadi di Arkansas. Kali Hardig (12) harus merasakan penderitaan karena otaknya 'dimakan' oleh amoeba.
The Arkansas Department of Health and the U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa Hardig terjangkit penyakit ini setelah berenang di Willow Springs Water Park in Little Rock, Arkansas. Traci, Ibu Hardig, mengantarkan anaknya ke rumah sakit satu hari setelah terinfeksi.
"Saya tidak bisa membuat demamnya turun. Dia mulai muntah, dan mengatakan jika kepalanya terasa sangat sakit. Dia menangis dan hanya mampu memandang mata saya. Ketika itu terjadi, matanya terlihat sedikit berputar," ujar Traci kepada Christian Post yang dikutip oleh Livescience, Selasa (30/7/2013).
Amoeba pemakan otak, Naegleria flowleri, menyebabkan meningitis yang dikenal juga dengan nama primary amebic meningoencephalitis (PAM). Mikroorganisme bersel satu ini seringkali ditemukan di air jernih yang hangat, seperti yang terdapat pada danau dan sungai.
Terjangkitnya seseorang dengan penyakit PAM disebabkan karena amoeba masuk ke tubuh melalui hidung. Amoeba tersebut akan melewati saraf penciuman dan menuju ke otak. Setelah sampai pada tempat tujuannya, amoeba pemakan otak akan mulai merusak dan menggerogoti jaringan otak.
Kasus terjangkitnya seseorang dengan penyakit PAM memang jarang terjadi. Antara tahun 2001 hingga 2010, dilaporkan hanya terjadi 32 kasus infeksi di AS. Amoeba pemakan otak seringkali menginfeksi orang di wilayah selatan AS, biasanya ketika musim panas.
Amoeba pemakan otak jarang ditemukan di samudra dan beberapa tempat yang berair asin. Kehadirannya banyak dijumpai di air hangat, bahkan ia pernah ditemukan dalam air pipa.
Pada tahun 2011, dua orang yang tinggal di daerah berbeda di wilayah Louisiana terjangkit PAM setelah menggunakan air pipa untuk dialirkan dalam 'neti pot'. Neti pot adalah sebuah alat yang sering digunakan untuk melegakan nafas bagi penderita sinusitis.
Pemerintah Arkansas telah menutup Willow Springs Water Park selama masa penyelidikan. Kabar terbaru menyebutkan jika Water Park ini juga berhubungan dengan kasus infeksi amoeba yang terjadi pada tahun 2010.
Untuk meminimalisir terjangkit penyakit dari amoeba Naegleria fowleri, CDC menyarankan masyarakat untuk menghindari air hangat saat berenang. Selain itu, penggunaan penutup hidup saat berenang juga sangat dianjurkan. Bagi para pengguna neti pot, sebaiknya air yang digunakan adalah air yang telah disuling, disterilisasi, disaring atau air yang direbus kemudian didinginkan.
Amoeba pemakan otak hanya mampu menginfeksi melalui saluran hidung, sehingga konsumsi air minum tidak akan membuat seseorang menjadi terjangkit. Dan yang terpenting, penyakit ini juga tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain.
The Arkansas Department of Health and the U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa Hardig terjangkit penyakit ini setelah berenang di Willow Springs Water Park in Little Rock, Arkansas. Traci, Ibu Hardig, mengantarkan anaknya ke rumah sakit satu hari setelah terinfeksi.
"Saya tidak bisa membuat demamnya turun. Dia mulai muntah, dan mengatakan jika kepalanya terasa sangat sakit. Dia menangis dan hanya mampu memandang mata saya. Ketika itu terjadi, matanya terlihat sedikit berputar," ujar Traci kepada Christian Post yang dikutip oleh Livescience, Selasa (30/7/2013).
Amoeba pemakan otak, Naegleria flowleri, menyebabkan meningitis yang dikenal juga dengan nama primary amebic meningoencephalitis (PAM). Mikroorganisme bersel satu ini seringkali ditemukan di air jernih yang hangat, seperti yang terdapat pada danau dan sungai.
Terjangkitnya seseorang dengan penyakit PAM disebabkan karena amoeba masuk ke tubuh melalui hidung. Amoeba tersebut akan melewati saraf penciuman dan menuju ke otak. Setelah sampai pada tempat tujuannya, amoeba pemakan otak akan mulai merusak dan menggerogoti jaringan otak.
Kasus terjangkitnya seseorang dengan penyakit PAM memang jarang terjadi. Antara tahun 2001 hingga 2010, dilaporkan hanya terjadi 32 kasus infeksi di AS. Amoeba pemakan otak seringkali menginfeksi orang di wilayah selatan AS, biasanya ketika musim panas.
Amoeba pemakan otak jarang ditemukan di samudra dan beberapa tempat yang berair asin. Kehadirannya banyak dijumpai di air hangat, bahkan ia pernah ditemukan dalam air pipa.
Pada tahun 2011, dua orang yang tinggal di daerah berbeda di wilayah Louisiana terjangkit PAM setelah menggunakan air pipa untuk dialirkan dalam 'neti pot'. Neti pot adalah sebuah alat yang sering digunakan untuk melegakan nafas bagi penderita sinusitis.
Pemerintah Arkansas telah menutup Willow Springs Water Park selama masa penyelidikan. Kabar terbaru menyebutkan jika Water Park ini juga berhubungan dengan kasus infeksi amoeba yang terjadi pada tahun 2010.
Untuk meminimalisir terjangkit penyakit dari amoeba Naegleria fowleri, CDC menyarankan masyarakat untuk menghindari air hangat saat berenang. Selain itu, penggunaan penutup hidup saat berenang juga sangat dianjurkan. Bagi para pengguna neti pot, sebaiknya air yang digunakan adalah air yang telah disuling, disterilisasi, disaring atau air yang direbus kemudian didinginkan.
Amoeba pemakan otak hanya mampu menginfeksi melalui saluran hidung, sehingga konsumsi air minum tidak akan membuat seseorang menjadi terjangkit. Dan yang terpenting, penyakit ini juga tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain.
Sumber: Kompas.com
24 Agustus 2013
Membentuk Guru Matematika yang Lebih Baik
Selama bertahun-tahun, diasumsikan kalau guru – khususnya guru matematika – perlu menguasai apa yang ingin mereka ajarkan. Dan cara terbaik melakukan ini adalah memberikan materi yang lebih tinggi.
Namun dalam sebuah makalah yang diterbitkan tanggal 23 juni 2011 dalam jurnal Science bagian forum pendidikan, Dr Brent Davis dari Universitas Calgary mengatakan kalau penelitian tidak mendukung keyakinan ini. Ada sedikit sekali bukti kalau pelajaran matematika tingkat lanjut mendorong pendidikan yang efektif.
“Anda tahu perasaan tersebut, ketika anda mencoba menjelaskan pada anak bagaimana menambah bilangan banyak angka, dan anda menyadari kalau menjadi begitu jelas dan masuk akal kalau anda bertanya mengapa itu terasa sulit?” tanya Davis, profesor dan kepala jurusan pendidikan matematika di fakultas pendidikan.
“Itu mengapa anda ingin menjadi seorang pakar, dan itu yang menyebabkan anda terhalang menjadi guru yang efektif. Dengan bertahun-tahun latihan dan pengalaman, mudah untuk melupakan sulitnya terlibat menjadi seorang yang baru belajar matematika untuk memahaminya.
Dalam makalahnya, ”Mathematics Teachers’ Subtle, Complex Disciplinary Knowledge,” Davis berpendapat kalau studi terbaru menekankan pentingnya pengetahuan eksplisit guru mengenai muatan pelajaran matematika, juga sama berharganya bagi guru matematika untuk merasa nyaman dengan pengetahuan tasit yang tidak jelas dalam matematika. Tantangannya, kata Davis, adalah menemukan cara mengetahui pengetahuan tersebut.
Davis memakai contoh perkalian untuk menunjukkan bagaimana guru dapat menerapkan pengetahuan implisit menggunakan berbagai pendekatan untuk menjelaskan kehalusan matematika pada siswa mereka. Ketika memperkenalkan perkalian, konsep langsung penambahan berulang menjadi lebih jelas dengan penerapan yang lebih kompleks, seperti mengalikan pecahan atau mengalikan bilangan negatif.
Davis percaya jika guru mampu mengembangkan pemahaman matematika yang lebih mendalam bersama murid mereka, itu dapat mencegah siswa frustasi dalam mata pelajaran yang lebih tinggi dan mempersiapkan mereka menyumbang dalam ekonomi berbasis pengetahuan.
“Kita dapat membentuk guru matematika yang lebih baik,” kata Davis. “Namun lebih tentang keterlibatan satu sama lain untuk mendekonstruksi konsep daripada tentang belajar matematika lebih tinggi atau terlibat dalam pemecahan masalah.”
Sumber: faktailmiah.com
23 Agustus 2013
Cara Menyiram Tentukan Kesehatan Tanaman
Sebenarnya, ada solusi mudah dan relatif murah dalam memelihara kesehatan tanaman pot. Caranya dengan memastikan tanaman tersebut mendapat asupan air yang cukup. Namun, akan menjadi masalah jika intensitas menyiram tidak sesuai dengan jenis dan sifat tanaman.
Aktifitas menyiram merupakan awal yang baik untuk memastikan tanaman Anda selalu berada pada kondisi prima. Sayangnya, menentukan waktu yang tepat untuk menyiram, seberapa banyak air diperlukan, dan sesering apa penyiraman harus dilakukan terkadang terasa begitu rumit. Pasalnya, semua hal tersebut sangat bergantung pada lokasi tanaman, jenis media tanam, iklim, dan faktor lingkungan lainnya.
Melakukan observsi dan mengetahui kebutuhan tanaman sebelum menanamnya akan banyak membantu Anda.
Kebutuhan tanaman
Ketika memutuskan untuk menyertakan satu jenis tanaman pot di rumah Anda, cobalah mencari tahu karakteristik dan kebutuhan tanaman tersebut. Anda bisa mendapatkan informasi dari keterangan yang menyertai tanaman tersebut, pembungkus bibit, atau bertanya langsung pada sang penjual tanaman atau bibit tanaman. Pastikan mengetahui lingkungan, media tanam, dan cara perawatan yang ideal bagi tanaman tersebut.
Jika tidak bisa mendapat informasi yang Anda butuhkan dari penjual tanaman, setidaknya ketahui nama tanaman tersebut dan cari tahu lebih lanjut. Selain itu, lakukanlah observasi. Biarkan tanaman Anda selama beberapa waktu tanpa disiram. Ketika mulai tampak tidak segar, berarti tanaman tersebut sudah membutuhkan penyiraman. Pastikan Anda mengobservasinya secara konsisten dari hari ke hari. Jangan sampai tanaman tersebut layu.
Cek tanah
Selain mengobservasi kondisi tanaman, cobalah mengecek kondisi tanahnya. Rasakan tanah tersebut di tangan Anda. Perhatikan karakteristik tanah sedalam 2,5 sentimeter pertama. Jika tanah terasa kering dan Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa tanaman tersebut membutuhkan penyiraman yang sedang (tidak terlalu sering, namun juga tidak terlalu jarang), aktifitas menyiram bisa mulai dilakukan.
Sebaliknya, jika tanaman tersebut membutuhkan tanah yang lembab, jangan sampai tanahnya sempat mengering. Tanaman tropis umumnya membutuhkan tanah yang lembab.
Jumlah air yang cukup
Selain mengetahui kapan harus menyiram, Anda juga harus menyadari waktu yang tepat untuk berhenti menyiram tanaman. Cara termudah adalah ketika air tampak mengalir keluar pot. Hati-hati, tanah yang terlalu kering akan cenderung memberikan ruang bagi air untuk langsung mengalir keluar dari pot. Ulangi proses penyiraman beberapa kali hingga tanah yang sangat kering kembali lembab.
Cara menyiram
Meski terdengar sederhana, namun mengetahui cara menyiram yang tepat dapat berperan dalam menjaga kesehatan tanaman. Cobalah menyiram tanaman Anda pada pagi hari, tepat ketika akar tanaman lebih mampu menyerap nutrisi dari tanah.
Tanaman menjadi lebih mampu menghadapi panas matahari setelahnya. Namun, jika Anda hanya bisa menyiram tanaman pada sore hari, pastikan tanaman tersebut sudah kering sebelum malam agar tetap sehat.
Sistem irigasi tetes merupakan sistem menyiram yang ideal. Terlebih, jika Anda harus menyiram beberapa pot dalam waktu bersamaan. Namun, tidak salah juga menggunakan cara tradisional dengan menggunakan penyiraman dan selang selama Anda berhati-hati.
Aktifitas menyiram merupakan awal yang baik untuk memastikan tanaman Anda selalu berada pada kondisi prima. Sayangnya, menentukan waktu yang tepat untuk menyiram, seberapa banyak air diperlukan, dan sesering apa penyiraman harus dilakukan terkadang terasa begitu rumit. Pasalnya, semua hal tersebut sangat bergantung pada lokasi tanaman, jenis media tanam, iklim, dan faktor lingkungan lainnya.
Melakukan observsi dan mengetahui kebutuhan tanaman sebelum menanamnya akan banyak membantu Anda.
Kebutuhan tanaman
Ketika memutuskan untuk menyertakan satu jenis tanaman pot di rumah Anda, cobalah mencari tahu karakteristik dan kebutuhan tanaman tersebut. Anda bisa mendapatkan informasi dari keterangan yang menyertai tanaman tersebut, pembungkus bibit, atau bertanya langsung pada sang penjual tanaman atau bibit tanaman. Pastikan mengetahui lingkungan, media tanam, dan cara perawatan yang ideal bagi tanaman tersebut.
Jika tidak bisa mendapat informasi yang Anda butuhkan dari penjual tanaman, setidaknya ketahui nama tanaman tersebut dan cari tahu lebih lanjut. Selain itu, lakukanlah observasi. Biarkan tanaman Anda selama beberapa waktu tanpa disiram. Ketika mulai tampak tidak segar, berarti tanaman tersebut sudah membutuhkan penyiraman. Pastikan Anda mengobservasinya secara konsisten dari hari ke hari. Jangan sampai tanaman tersebut layu.
Cek tanah
Selain mengobservasi kondisi tanaman, cobalah mengecek kondisi tanahnya. Rasakan tanah tersebut di tangan Anda. Perhatikan karakteristik tanah sedalam 2,5 sentimeter pertama. Jika tanah terasa kering dan Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa tanaman tersebut membutuhkan penyiraman yang sedang (tidak terlalu sering, namun juga tidak terlalu jarang), aktifitas menyiram bisa mulai dilakukan.
Sebaliknya, jika tanaman tersebut membutuhkan tanah yang lembab, jangan sampai tanahnya sempat mengering. Tanaman tropis umumnya membutuhkan tanah yang lembab.
Jumlah air yang cukup
Selain mengetahui kapan harus menyiram, Anda juga harus menyadari waktu yang tepat untuk berhenti menyiram tanaman. Cara termudah adalah ketika air tampak mengalir keluar pot. Hati-hati, tanah yang terlalu kering akan cenderung memberikan ruang bagi air untuk langsung mengalir keluar dari pot. Ulangi proses penyiraman beberapa kali hingga tanah yang sangat kering kembali lembab.
Cara menyiram
Meski terdengar sederhana, namun mengetahui cara menyiram yang tepat dapat berperan dalam menjaga kesehatan tanaman. Cobalah menyiram tanaman Anda pada pagi hari, tepat ketika akar tanaman lebih mampu menyerap nutrisi dari tanah.
Tanaman menjadi lebih mampu menghadapi panas matahari setelahnya. Namun, jika Anda hanya bisa menyiram tanaman pada sore hari, pastikan tanaman tersebut sudah kering sebelum malam agar tetap sehat.
Sistem irigasi tetes merupakan sistem menyiram yang ideal. Terlebih, jika Anda harus menyiram beberapa pot dalam waktu bersamaan. Namun, tidak salah juga menggunakan cara tradisional dengan menggunakan penyiraman dan selang selama Anda berhati-hati.
Sumber: Houzz.com
22 Agustus 2013
75 Jenis Wayang Punah
Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan dengan jumlah komunitas dan penonton cukup banyak.
Semestinya, dengan diakuinya wayang oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2003, wayang bisa lebih berkembang di Tanah Air. Kenyataannya, pemerintah belum memiliki arah dan strategi yang jelas dalam pengembangan wayang.
”Pada masa Orde Baru, institusi pemerintah, mulai dari Istana hingga pemerintahan desa, sering mementaskan wayang. Kini, kami seperti dibiarkan sendiri,” kata Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ekotjipto saat berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Selain kurangnya perhatian pemerintah, perkembangan zaman telah membawa perubahan kebudayaan dan peradaban sehingga wayang yang merupakan kesenian tradisional semakin ditinggalkan. Tak heran beberapa jenis wayang punah dan tak bisa lagi ditonton masyarakat, seperti wayang suket, wayang klitik, wayang krucil, wayang gedog, dan wayang beber.
Adapun wayang yang masih digemari masyarakat sehingga masih cukup eksis antara lain wayang kulit purwa Jawa dengan berbagai gaya, baik Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran, Banyumasan, Cirebonan, maupun Betawi. Begitu pula wayang golek Sunda, wayang Bali, dan wayang sasak Lombok masih banyak penggemarnya.
Meski penggemar wayang menurun, kata Ekotjipto, animo masyarakat untuk terjun ke dunia pedalangan cukup tinggi. Ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta pada setiap lomba pencarian bibit dalang yang digelar Pepadi.
”Peminat paling banyak justru untuk dalang anak-anak dan remaja,” kata Ekotjipto.
Upaya yang dapat dilakukan agar wayang terhindar dari kepunahan antara lain dengan memasukkan wayang dalam pendidikan formal. Selain itu, juga memasukkan wayang dalam perangkat komunikasi modern sehingga mudah dijangkau anak-anak atau generasi muda.
Saat ini terdapat 15.000 seniman pedalangan yang masih eksis. Sementara jumlah dalang di seluruh Indonesia tercatat 6.000 orang.
46 negara ikut WWPC
Dalam upaya pelestarian wayang, Pepadi bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo akan menggelar Wayang World Puppet Carnival (WWPC) 2013 pada 1-8 September mendatang. Ajang tersebut merupakan festival wayang internasional yang diikuti 46 negara dengan 64 penampil.
Widia Djatiningrum dari Divisi Komunikasi WWPC 2013 menuturkan, para penampil, antara lain, datang dari Turki, Bolivia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Kolombia, Thailand, Brasil, dan Indonesia. Dari Indonesia akan tampil lima dalang dari berbagai wilayah yang kesemuanya merupakan dalang muda.
Selain pergelaran wayang, ditampilkan pula video dan film tentang pertunjukan wayang dari lima negara. Pergelaran wayang akan dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, dan Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta. Digelar juga wayang semalam suntuk di Taman Monas, Jakarta.
Berkaitan dengan WWPC, juga digelar seminar tentang wayang di lima perguruan tinggi negeri di Medan, Surabaya, Mataram, dan Yogyakarta. (DOE/KOMPAS CETAK)
Semestinya, dengan diakuinya wayang oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2003, wayang bisa lebih berkembang di Tanah Air. Kenyataannya, pemerintah belum memiliki arah dan strategi yang jelas dalam pengembangan wayang.
”Pada masa Orde Baru, institusi pemerintah, mulai dari Istana hingga pemerintahan desa, sering mementaskan wayang. Kini, kami seperti dibiarkan sendiri,” kata Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ekotjipto saat berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Selain kurangnya perhatian pemerintah, perkembangan zaman telah membawa perubahan kebudayaan dan peradaban sehingga wayang yang merupakan kesenian tradisional semakin ditinggalkan. Tak heran beberapa jenis wayang punah dan tak bisa lagi ditonton masyarakat, seperti wayang suket, wayang klitik, wayang krucil, wayang gedog, dan wayang beber.
Adapun wayang yang masih digemari masyarakat sehingga masih cukup eksis antara lain wayang kulit purwa Jawa dengan berbagai gaya, baik Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran, Banyumasan, Cirebonan, maupun Betawi. Begitu pula wayang golek Sunda, wayang Bali, dan wayang sasak Lombok masih banyak penggemarnya.
Meski penggemar wayang menurun, kata Ekotjipto, animo masyarakat untuk terjun ke dunia pedalangan cukup tinggi. Ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta pada setiap lomba pencarian bibit dalang yang digelar Pepadi.
”Peminat paling banyak justru untuk dalang anak-anak dan remaja,” kata Ekotjipto.
Upaya yang dapat dilakukan agar wayang terhindar dari kepunahan antara lain dengan memasukkan wayang dalam pendidikan formal. Selain itu, juga memasukkan wayang dalam perangkat komunikasi modern sehingga mudah dijangkau anak-anak atau generasi muda.
Saat ini terdapat 15.000 seniman pedalangan yang masih eksis. Sementara jumlah dalang di seluruh Indonesia tercatat 6.000 orang.
46 negara ikut WWPC
Dalam upaya pelestarian wayang, Pepadi bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo akan menggelar Wayang World Puppet Carnival (WWPC) 2013 pada 1-8 September mendatang. Ajang tersebut merupakan festival wayang internasional yang diikuti 46 negara dengan 64 penampil.
Widia Djatiningrum dari Divisi Komunikasi WWPC 2013 menuturkan, para penampil, antara lain, datang dari Turki, Bolivia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Kolombia, Thailand, Brasil, dan Indonesia. Dari Indonesia akan tampil lima dalang dari berbagai wilayah yang kesemuanya merupakan dalang muda.
Selain pergelaran wayang, ditampilkan pula video dan film tentang pertunjukan wayang dari lima negara. Pergelaran wayang akan dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, dan Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta. Digelar juga wayang semalam suntuk di Taman Monas, Jakarta.
Berkaitan dengan WWPC, juga digelar seminar tentang wayang di lima perguruan tinggi negeri di Medan, Surabaya, Mataram, dan Yogyakarta. (DOE/KOMPAS CETAK)
Sumber: Kompas.com
19 Agustus 2013
Ilmuwan "Sulap" Karbon Dioksida Jadi Bahan Bakar
Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan produk lain yang bermanfaat.
"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia.
Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.
"Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences, Senin (25/3/2013).
"(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk lain seperti bahan bakar dan bahan kimia tanpa harus melewati proses yang tidak efisien seperti menumbuhkan tanaman dan ekstraksi karbon dioksida dari biomassa," katanya.
Tim peneliti merekayasa materi genetik mikroorganisme pemakan karbohidrat, Pyrococcus furious, yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsumsi karbon dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh lebih rendah.
Setelah berhasil membuat strain baru dari bakteri tersebut, peneliti menggunakan gas hidrogen untuk menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mikroorganisme yang akan menggabungkan hidrogen dengan karbon dioksida menjadi asam 3-hydroxypropionic yang digunakan industri kimia secara umum untuk membuat akrilik dan produk lainnya.
Dengan melakukan rekayasa genetika pada strain baru P furiosus, peneliti dapat membuat versi baru dari mikroorganisme hasil rekayasa tersebut yang akan mampu memanfaatkan karbon dioksida menjadi produk industri lainnya, termasuk bahan bakar (fuel).
Adams menambahkan, proses ini adalah langkah pertama yang sangat penting dan menjanjikan guna pengembangan metode produksi bahan bakar yang efisien dan bisa mengefektifkan biaya.
"Ke depannya, kami akan mengembangkan prosesnya dan mulai mencobanya pada skala yang lebih besar," katanya seperti dikutip Physorg, Selasa (26/3/2013).
"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia.
Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.
"Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences, Senin (25/3/2013).
"(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk lain seperti bahan bakar dan bahan kimia tanpa harus melewati proses yang tidak efisien seperti menumbuhkan tanaman dan ekstraksi karbon dioksida dari biomassa," katanya.
Tim peneliti merekayasa materi genetik mikroorganisme pemakan karbohidrat, Pyrococcus furious, yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsumsi karbon dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh lebih rendah.
Setelah berhasil membuat strain baru dari bakteri tersebut, peneliti menggunakan gas hidrogen untuk menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mikroorganisme yang akan menggabungkan hidrogen dengan karbon dioksida menjadi asam 3-hydroxypropionic yang digunakan industri kimia secara umum untuk membuat akrilik dan produk lainnya.
Dengan melakukan rekayasa genetika pada strain baru P furiosus, peneliti dapat membuat versi baru dari mikroorganisme hasil rekayasa tersebut yang akan mampu memanfaatkan karbon dioksida menjadi produk industri lainnya, termasuk bahan bakar (fuel).
Adams menambahkan, proses ini adalah langkah pertama yang sangat penting dan menjanjikan guna pengembangan metode produksi bahan bakar yang efisien dan bisa mengefektifkan biaya.
"Ke depannya, kami akan mengembangkan prosesnya dan mulai mencobanya pada skala yang lebih besar," katanya seperti dikutip Physorg, Selasa (26/3/2013).
Sumber: Kompas.com
17 Agustus 2013
Burger dengan Daging Buatan Pertama di Dunia, Tertarik?
Ilmuwan dari Belanda menciptakan daging buatan di laboratorium yang bisa diolah menjadi bahan baku burger. Daging buatan ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan dan menjawab masalah lingkungan dan etik hewan yang muncul dalam peternakan.
Diberitakan BBC News, Senin (5/8/2013), burger daging buatan yang pengembangannya menelan dana hingga 215.000 poundsterling ini akan dipamerkan, dimasak, dan dimakan pertama kali pada konferensi di London hari ini.
Mark Post dari Maastricht University, peneliti di balik proyek ini, menjelaskan, daging buatan ini dikembangkan dari sel punca. Awalnya, Post mengambil sel punca dari otot sapi. Dengan penambahan bahan pemicu pertumbuhan dan nutrisi, ilmuwan membiarkan sel punca itu membelah dan berkembang.
Setelah tiga minggu, Post memanen sel punca yang jumlahnya mencapai ribuan. Sel punca kemudian diletakkan di sebuah cawan serta bersatu dengan potongan otot sepanjang beberapa sentimeter dan tebal beberapa milimeter.
Selanjutnya, sel punca dibiarkan membelah dan mengalami diferensiasi menjadi jaringan otot. Setelah itu, jaringan otot yang terbentuk, atau disebut daging, dibekukan. Manakala diperlukan, daging itu bisa diambil dan dibentuk menjadi adonan semacam pastel sebelum dimasak.
Daging yang dihasilkan dari proses ini sebenarnya berwarna putih. Namun, Post dan rekannya, Helen Breewood, menambahkan bahan myoglobin agar daging berwarna merah seperti daging sapi hasil ternak biasanya.
Pengembangan terus dilakukan. Burger yang dimasak hari ini menggunakan daging buatan berwarna merah yang diperoleh dengan menambahkan ubi bit. Sementara untuk menambah rasa, digunakan remah roti, karamel, dan saffron.
Saat ini, peneliti baru bisa menghasilkan daging berukuran kecil. Daging besar membutuhkan sistem peredaran darah buatan untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen. Post menyatakan, daging ini mungkin tidak akan memiliki rasa yang "luar biasa", tetapi setidaknya memiliki rasa yang "cukup baik".
Etik hewan dan emisi gas rumah kaca
Pengembangan daging buatan ini diharapkan mampu menjawab masalah etik hewan, seperti jumlah hewan yang terlalu banyak di peternakan dan pengangkutan yang menyengsarakan serta masalah emisi karbon dari peternakan dan energi.
Breewood adalah seorang vegetarian. Ia percaya bahwa peternakan membuang sumber daya. Praktik peternakan juga dianggap kurang baik. Bila daging dikembangkan dari proses di laboratorium, ia tak akan ragu untuk memakannya.
"Pada awalnya, mungkin banyak orang yang akan merasa jijik pada makanan ini. Namun, jika kita memikirkan apa yang selama ini terjadi di tempat pemotongan hewan, kita pasti akan menemukan lebih banyak hal menjijikkan di tempat itu," ujar Breewood.
People for the Ethical Treatment of Animals (Peta), kelompok peduli kesejahteraan hewan, menyatakan dukungannya. Daging buatan akan mengurangi jumlah truk yang penuh dengan sapi dan ayam serta rumah pemotongan dan peternakan. Pengurangan juga menekan emisi karbon, menjaga pasokan air dan makanan.
Studi independen juga mengungkap bahwa daging laboratorium akan mengurangi penggunaan energi hingga 45 persen, menghasilkan 96 persen lebih sedikit gas rumah kaca, serta mengurangi penggunaaan tanah hingga 99 persen.
Meski demikian, ada beberapa pihak yang mengkritisi langkah pengembangan daging buatan ini. Sybil Kapoor, seorang penulis makanan, mengatakan bahwa teknologi ini dapat mengganggu proses diet alami manusia yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Prof Tara Garnett, kepala Food Policy Research Network di Oxford University, mengatakan, untuk mengatasi masalah pangan, butuh lebih dari sekadar solusi teknologi.
"Kita berada pada situasi di mana 1,4 miliar orang di dunia mengalami kegemukan dan obesitas. Namun, di saat yang sama, satu miliar orang di dunia juga merasakan lapar sebelum pergi tidur," ujar Garnett.
"Hal ini tidak dapat diselesaikan dengan hanya mendasarkan pada langkah menghasilkan lebih banyak makanan. Kita harus mengubah sistem pasokan, akses, dan keterjangkauan agar makanan yang ada bukan hanya lebih banyak, melainkan juga dapat sampai ke orang yang membutuhkan," tambahnya.
Diberitakan BBC News, Senin (5/8/2013), burger daging buatan yang pengembangannya menelan dana hingga 215.000 poundsterling ini akan dipamerkan, dimasak, dan dimakan pertama kali pada konferensi di London hari ini.
Mark Post dari Maastricht University, peneliti di balik proyek ini, menjelaskan, daging buatan ini dikembangkan dari sel punca. Awalnya, Post mengambil sel punca dari otot sapi. Dengan penambahan bahan pemicu pertumbuhan dan nutrisi, ilmuwan membiarkan sel punca itu membelah dan berkembang.
Setelah tiga minggu, Post memanen sel punca yang jumlahnya mencapai ribuan. Sel punca kemudian diletakkan di sebuah cawan serta bersatu dengan potongan otot sepanjang beberapa sentimeter dan tebal beberapa milimeter.
Selanjutnya, sel punca dibiarkan membelah dan mengalami diferensiasi menjadi jaringan otot. Setelah itu, jaringan otot yang terbentuk, atau disebut daging, dibekukan. Manakala diperlukan, daging itu bisa diambil dan dibentuk menjadi adonan semacam pastel sebelum dimasak.
Daging yang dihasilkan dari proses ini sebenarnya berwarna putih. Namun, Post dan rekannya, Helen Breewood, menambahkan bahan myoglobin agar daging berwarna merah seperti daging sapi hasil ternak biasanya.
Pengembangan terus dilakukan. Burger yang dimasak hari ini menggunakan daging buatan berwarna merah yang diperoleh dengan menambahkan ubi bit. Sementara untuk menambah rasa, digunakan remah roti, karamel, dan saffron.
Saat ini, peneliti baru bisa menghasilkan daging berukuran kecil. Daging besar membutuhkan sistem peredaran darah buatan untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen. Post menyatakan, daging ini mungkin tidak akan memiliki rasa yang "luar biasa", tetapi setidaknya memiliki rasa yang "cukup baik".
Etik hewan dan emisi gas rumah kaca
Pengembangan daging buatan ini diharapkan mampu menjawab masalah etik hewan, seperti jumlah hewan yang terlalu banyak di peternakan dan pengangkutan yang menyengsarakan serta masalah emisi karbon dari peternakan dan energi.
Breewood adalah seorang vegetarian. Ia percaya bahwa peternakan membuang sumber daya. Praktik peternakan juga dianggap kurang baik. Bila daging dikembangkan dari proses di laboratorium, ia tak akan ragu untuk memakannya.
"Pada awalnya, mungkin banyak orang yang akan merasa jijik pada makanan ini. Namun, jika kita memikirkan apa yang selama ini terjadi di tempat pemotongan hewan, kita pasti akan menemukan lebih banyak hal menjijikkan di tempat itu," ujar Breewood.
People for the Ethical Treatment of Animals (Peta), kelompok peduli kesejahteraan hewan, menyatakan dukungannya. Daging buatan akan mengurangi jumlah truk yang penuh dengan sapi dan ayam serta rumah pemotongan dan peternakan. Pengurangan juga menekan emisi karbon, menjaga pasokan air dan makanan.
Studi independen juga mengungkap bahwa daging laboratorium akan mengurangi penggunaan energi hingga 45 persen, menghasilkan 96 persen lebih sedikit gas rumah kaca, serta mengurangi penggunaaan tanah hingga 99 persen.
Meski demikian, ada beberapa pihak yang mengkritisi langkah pengembangan daging buatan ini. Sybil Kapoor, seorang penulis makanan, mengatakan bahwa teknologi ini dapat mengganggu proses diet alami manusia yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Prof Tara Garnett, kepala Food Policy Research Network di Oxford University, mengatakan, untuk mengatasi masalah pangan, butuh lebih dari sekadar solusi teknologi.
"Kita berada pada situasi di mana 1,4 miliar orang di dunia mengalami kegemukan dan obesitas. Namun, di saat yang sama, satu miliar orang di dunia juga merasakan lapar sebelum pergi tidur," ujar Garnett.
"Hal ini tidak dapat diselesaikan dengan hanya mendasarkan pada langkah menghasilkan lebih banyak makanan. Kita harus mengubah sistem pasokan, akses, dan keterjangkauan agar makanan yang ada bukan hanya lebih banyak, melainkan juga dapat sampai ke orang yang membutuhkan," tambahnya.
Sumber: Kompas.com
16 Agustus 2013
Recall you from a dream
Kemarin malam12 agustus 2013, sebelum tidur aku berdoa pada Tuhan. Aku minta pemulihan atas hidupku, aku minta tambah pinter, dan yang baik baik lah pokoknya, dan ada satu topik yang mungkin sampe sekarang masih belum bisa kulupakan, putri. Aku berdoa padaNya agar aku bisa menganggapnya hanya sebagai teman, nggak lebih. Tapi sampe sekarang aku terlalu berharap lebih, padahal hal itu hanya akan membuang waktuku saja. Aku terus berdoa padaNya "Tuhan, tolong lupakan dia dair pikiranku, berikan aku jawaban Tuhan". Aku nggak maksa lah Tuhan, tapi tolong berikan jawaban. Aku terus mengeluh pada Tuhan.
Udah lama berdoa nih, sekarang aku lanjutin tidur aja lah. Saat aku bangun, aku kaget banget. Kamu tau kenapa aku kaget?? Doaku dijawab Tuhan... Tau apa jawabannya? Mimpiii. Ya itulah jawabannya, tapi kamu tau apa isi mimpiku?? Nih baca baik baik
Waktu itu aku maen bareng temen waktu malem hari, putri juga ikut. Entah mau kemana tujuan kami, tapi saat tengah perjalan aku baru sadar kalo aku belum pake celana dalam. Akhirnya kami cari toko yg masih buka. Nah, akhirnya ketemu juga toko kampes ini, kalo gak salah tempat itu ada di sekitar gunung sari intan, tokonya ada di pojok. Lalu aku masuk ke dalam dan tanya pada penjualnya. "pak, jual celana dalem?" ooh gak jual mas, begitu jawab si penjual. Ya sudah pak makasih. Lalu aku meninggalkan toko itu dan melanjutkan perjalananku tanpa menggunakan celana dalam, adem bro :&. Temen temenku pada tanya, gimana ga adem a? Yo adem lah.., jawabku dalam bahasa jawa. Perjalanan ini masih jauh, kami semua sudah tidur kecuali supir dan aku. Aku gak bs tidur, cz aku gak pake celana dalem, ADEM!! Lalu putri bangun sejenak dan tanya sudah sampe mana nih? Aku nggak tau put, disini gelap. Lalu putri menyandarkan kepalanya ke pundakku sambil bertanya kapan kita sampe yog??, "nggak tau put" jawabku begitu lagi. Huufftt...putri menghela nafas panjang sambil menatapku dengan wajah melas. Lalu kutanyai dia "kenapa put?", ngantuuk. Loo ya tidur to put kalo ngantuk, begitu jawabku. "Nggak bisa tidur". "yaudah istirahat dulu"
Udah..mimpi gue cuma segitu doank, cz aku udah bangun dr alam mimpi :o. Huufft, saat saat yg paling kubingungkan itu ada 3 hal:
1. Gak pake celana dalam. Maksudnya apa cobak?? Aku berdoa supaya ngelupain putri, ehh mimpinya justru gak pake clana dalem
2. Putri menyandarkan kepalanya ke pundakku ketika dia bangun. Padahal aku pengen ngelupain putri, ehh justru semakin teringat gara gara adegan ini.
3. Menatap 4mata, seolah ada hal yg istimewa antara aku sama putri.
Sampai saat ini aku masih belum tau apa arti mimpi itu. Yang paling konyol ya yang gak pake celana dalem itu, mungkin dari situ aku harus positive thinking kali ya?? Cz slama ini aku emang berpikir yang enggak enggak, mungkin dari adegan itu aku hrus berbenah. Semoga Tuhan berikan yang terbaik untukku.
Baca juga tentang
Ohh Girl :o
Petualangan ke Negeri Monster
Kenangan Terindah
Alien Invasion
14 Juli 2013
Alasan kenapa kaki dan ketiak gampang geli
Ketiak dan telapak kaki hampir sebagian besar orang menjadi bagian tubuh yang paling tidak tahan geli. Kenapa dua bagian ini paling sensitif dan tidak tahan jika digelitik atau disentuh?
Beberapa orang mungkin memiliki bagian sensitif yang berbeda, karena pada titik tersebut menghasilkan refleks geli dengan derajat yang bervariasi atau bahkan tidak sama sekali. Seseorang mungkin memiliki daerah sensitif dimana orang lain tidak merasakan apapun.
Telapak kaki dan ketiak merupakan dua daerah dalam tubuh yang paling sensitif bagi kebanyakan orang. Hal ini karena pada telapak kaki memiliki konsentrasi Meissner’s corpuscles yang lebih tinggi. Ujung dari saraf ini akan membuat telapak kaki memiliki kadar geli yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya, seperti dikutip dari health.
Biasanya tempat yang paling geli adalah tempat yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.
Hal yang sama juga berlaku pada bagian tubuh yang geli lainnya seperti leher. Karena tidak ada perlindungan dari tulang, maka secara otomatis seseorang akan bereaksi ketika daerah tersebut disentuh oleh orang lain. Sebagai tambahan, saraf reseptor yang dekat dengan permukaan kulit akan membuat sensitifitasnya makin tinggi.
Selain itu, leher juga mengandung bagian-bagian penting. Seperti karotid yang akan memasok darah ke otak serta batang leher yang membawa udara ke paru-paru juga terletak dibagian depan leher.
Peneliti juga menunjukkan bahwa cerebellum (otak kecil), yang merespons sentuhan akan menunjukkan aktivitas yang lebih saat diberi sentuhan yang mendadak dibandingkan dengan sesuatu yang telah diantisipasi. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal ini akan membuat saraf respons tidak terlalu intens. Makanya seseorang tidak akan pernah berhasil menggelitik diri sendiri.
Seseorang yang tertawa saat digelitik dipengaruhi oleh faktor sosial, karena orang akan tertawa jika yang melakukan sentuhan tersebut adalah seseorang yang dekat atau sudah merasa nyaman satu sama lain seperti orang tua, sahabat, atau teman. Namun, jika yang melakukannya adalah orang lain, responsnya bukan tertawa tapi bisa saja menjadi marah
Sumber: Beritaunik.net
Langganan:
Postingan (Atom)