Minggu lalu (Kamis, 5 September 2013) aku mbolos sekolah, loh knapa? Seragamku kecuci -.- dan sialnya seragamku cuma satu aja. Yaa kalo bolos pasti ada resikonya lah, bukan resiko dari sekolahnya sih tapi dari orang tuaku. Aku harus dikata katain Kapok, bajumu kecuci! Oleh orang tuaku. Tapi dinikmati ajalah, gak usah dibuat susah :D Pagi jam 6 biasanya aku udah berangkat ke sekolah untuk menjadi siswa yang baik, tapi sekarang aku harus jadi ibu rumah tangga. Loh kamu kan cowok, kok jadi ibu rumah tangga?? Iya maksudku aku harus mbantu mama gue ngepel, buang sampah, nyiram tanaman, dll. Untungnya kakakku masih libur dari kuliahnya, jadi pekerjaanku lumayan enteng lah, karena tugasnya dibagi 2, seperti pepatah "berat dipikul ringan dijinjing". Hari ini aku harus beres beres rumah, membuang barang yang sudah tidak terpakai dan merapikan ruangan menjadi lebih rapi.
Pertama, aku dan ayahku memindahkan mesin printer kaos dari lantai1 ke lantai 2. Ini printer berat banget loh, kira kira 30kg. Hmm bikin gue capek aja, tapi aku berpikir kalo mindahin barang yang berat bisa bikin kuat kali??, ya sambil olahraga lah biar sehat. Setelah itu aku menyapu dan mengepel ruang atas, mamaku menyuruhku dengan garangnya, tapi aku tau apa maksudnya marah marah ke aku. Ada yang tau? Kalo menurutku sih biar aku mandiri dan disiplin, sehingga saat dewasa nanti aku tak perlu banyak bantuan dari orang tuaku. Setelah itu aku beli pecel, kami makan bareng, ngobrol bareng, dll.
Abis makan, istirahat dulu biar gak capek :D abis istirahat aku ngerapiin buku buku ku. Disitu ada banyak kenangan terpendam yang yang udah usang. Dari gue TK sampe SMA ada disitu semua. Pertama gue ngeliat buku rumus matematika SD. Dulu gue suka banget sama matematika, saking sukanya aku mesti beli buku yang ada hubungannya dengan mat, yang rumus lah yang penerapan lah, yang tentang mat lah pokoknya. Sungguh aku sangat senang ketika hasil UN diumumkan, aku dapet nilai abisaolut alias 100. Gue bisa nyimpulkan kalo kerja keras disertai cinta pasti akan menghasilkan sesuatu yang perfect.
Setelah itu aku buka rapor SD kelas 4, di halaman pertama ada fotoku saat SD, unyu ya gue, wkwk. Aku tertawa ketika melihat nilaiku yang begitu hancur, nilai tertinggi aja cm 6. Dan parahnya lagi, saat itu aku rangking 2. Eitss jangan salah, bukan 2 besar, tapi 2 kecil alias rangking 2 terbawah. Tapi ketika aku mengenang, aku merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya meskipun aku menjadi orang yang bodoh. Aku bisa maen bareng temen temen sekolah ataupun di komplek rumah, gak kayak sekarang yang lebih cenderung homey. Di sekolah dulu, aku paling suka maen bentengan. Kalian tau apa bentengan itu? Bentengan itu adalah permainan beregu yang terdiri dari 2tim, anggotanya terserah mau berapa. Di game ini kalian harus pandai pandai bekerja sama dengan anggotamu, karena harus ada yang menjaga benteng dan menyerang. Yang paling susah itu menyerang. Saat menyerang kalian gak boleh kena badan si penjaga musuh, kalian hrus gesit sampai ke benteng musuh yang biasanya memakai pohon sebagai kastilnya. Wahh..kalo dijelasin semua panjang bro, kita lanjut aja yak.
Oiya saat aku SD di Kediri, tepatnya SDS Pawyatan Daha, disitulah saat pertama dimana aku tertarik sama cewek, namanya Nurkalifah. Dia cantik banget, putih, goodlooking, wahh oke banget dah pokoknya. Dan rasa tertarik itu kuceritakan ke temanku yang namanya tasya. Wkwk, aneh banget ya, gue suka cewek tapi curhatnya ke temen cewek juga. Terus di SD ini, aku mendapatkan teman yang baik yang akhirnya jadi sahabat. Namanya Age dan Hening, mereka biasa kupanggil timun untuk age dan terong untuk hening. Knapa mereka dipanggil dengan ssbutan itu, karena sebutan itu sesusai dengan tubuh mereka. Lihat aja age, dia kurus tinggi, makanya dia dipanggil timun. Sedangkan hening dipanggil terong aku lupa knapa, hehe. Kalo aku dulu dipanggil tomat, karena aku gendut dan unyu, hehe.
ini nih wajah gue (kiri) dan kakak gue (kanan)
Sepulang sekolah aku selalu dijemput bus sekolah. biasanya setelah dari sekolahku, langsung menuju ke SDN Banjaran dekat TMP (Taman Makam Pahlawan). Biasanya aku menunggu mereka di TMP, aku selalu maen bareng temenku disana. Tapi terkadang aku terasa galau disana. Disaat aku semakin masuk ke dalam TMP, aku merasa ada rasa sedih yang muncul dalan diriku. Tapi setelah aku mendekat pada temen temenku, rasa sedih itu hilang. Ahh lupakan kesedihan itu! Di TMP biasanya aku balap lari sama temenku, yang larinya paling cepet dia yang menang. Yaah, begitulah permainan masa kanak kanak, pada gak jelas gitu.
Sepulang sekolah aku istirahat sejenak. Lalu aku beranjak maen sepak bola bareng kakak dan temennya. Kira kira jam 3 kami udah ngumpul di kampung yang gak begitu ramai itu. Disana ada mas anggi yang jago banget handling bola, ada juga mas aka yang jago maen bulutangkis, ada juga Mas rio yang gak jago apa apa, tapi dia selalu menghibur kami dengan tingkahnya yang gila. Terkadang mas rio kalo nendang bola nggak aturan, bisa tinggi sampe puluhan meter, bisa pula sejauh gawang ke gawang. Gila lah pokoknya. Kalo aku biasanya jadi keeper. Kejadian yang gak bisa kulupakan dimana saat aku terlalu bersemangat jadi keeper, aku sampe ngesot ngesot dan ada pasir yang masuk ke mulutku, meskipun menjijikan itu hal yang seru loh karena gak bisa dilupakan lagi. Kadang saat tengah bermain aku kebelet pipis, aku pipis di sembarang tempat, sontak temen temenku menghindar tempatku kencing saat maen bola.
Oiya saat aku di PG Ngadiredjo, aku kursus bahasa inggris di dekat rumahku. Aku lupa namanya tapi aku inget rumahnya yang biasa dijadiin tempat pembuatan furniture. Tempatnya sederhana, orang tuaku hanya memberinya upah sbesar 25 ribu rupiah sebulan. Tapi aku merasa bertumbuh dan berkembang setelah kursus disana. Kemampuan bahasa inggrisku samakin meningkat. Di tempat inilah pondasi bahasa inggrisku terbentuk.
Sungguh kota Kediri memberiku banyak kenangan indah. Rasanya banyak kenangan terbentuk di kota ini, aku gak bisa ceritain semua, karena ada ribuan kenangan yang terbentuk dari kota Kediri tercinta ini. Khususnya rumah dinas bapakku dulu di perumnas ngadiredjo no.15, terimakasih rumah yang indah, kau memberi banyak kenangan untukku. mangga yang selalu dicuri orang dari pohonku membuatku tersenyum saat aku dewasa sekarang. Saat pisang panen, aku menyantapnya mentah mentah, sungguh nikmat. Pepayamu yang bervitamin selalu kami konsumsi sekeluarga. Bunga rosela yang kau sediakan, membuat orang tuaku samakin sehat. Kucing yang kelaparan, membuat kami semakin mesra melalui sisa-sisa tulang ayam. Terima kasih Tuhan, Engkau telah memberiku kenangan melalui rumah nomer 15 ini. Aku tak kan melupakan keindahan yang kau sediakan buat kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar