28 Agustus 2013

Future of phone displays: non-reflective, antimicrobial, made with Corning

We've heard that Corning, the maker of Gorilla Glass that protects your smartphone or tablet display, is cooking up something in terms of anti-reflection and anti-microbial abilities, and for the first time the firm gave it some pep talk in public at the MIT Mobile Technology Summit.

Dr. Jeffrey Evenson, senior vice president and operations chief of staff for Corning took the stage and gave the usual demos we've seen before like a four-pound steel ball dropping on a 1mm sheet of Gorilla Glass with the proverbial trampoline effect.

Corning reiterated some of the main advantages of its glass technology in the bullet points below:
  • Glass can withstand an astonishing amount of pressure. Imagine, for example, a scale that measures the pressure under an elephant’s foot. Glass can theoretically tolerate the pressure of 10,000 elephants stacked on top of that scale – a strength of 10 gigapascals.
     
  • A sheet of glass is so stable that it would take 20 trillion times the age of the earth to create a visible sag in the thickness of a glass window. This dimensional stability is critical to manufacturers of high-performance devices.
     
  • You want to talk transparency? The glass used for optical fiber – which forms the backbone of the Internet – is 30 times more transparent than the purest water, and only about 1 percent less transmissive of light than air on a clear day.
     
  • As for being impermeable – consider the difference between plastic and glass covers on electronics. A molecule of oxygen could pass through a piece of 1-millimeter-thick plastic in about two weeks. That same trip would take 30 billion years through the same thickness of glass. That makes glass “an ideal enclosure for advanced display technologies such as OLEDs, which decay rapidly if exposed to oxygen or water,” said Mr Evenson

Now for the new anti-reflection tech. The sunlight visibility of your phone or tablet, which is pretty weak on almost all mobile devices, is a function of two parameters - peak screen brightness, but almost as important are mirror reflections or the screen reflectivity ratio in general. The best panels barely go below 5% reflectivity, which is still a lot, but Corning is apparently working on bringing that down to a percent larger than thin air, as you can see in the quote above.

During the MIT Mobile Summit presentation, it showed the slide below, which at first look depicts a hole in a normal cover glass, except that it's not a hole, but rather a circle of glass treated with the new anti-reflection tech. Very promising, and we can't wait to see the effect this will have on our smartphones outside, equipped with the next-gen Corning glass.

Not only that, but the germophobes of this world will rejoice when they hear that the company is also incorporating antimicrobial tech that is supposed to kill germs and viruses that can stick to your phone screen and get transferred to you or someone else using it. Even after half an hour, measurements showed that the treatment killed a bunch of invisible critters that are lounging on the glass at any given time, compared to regular displays, and in two hours all bacteria or viruses that could cause harm, were dead and buried.
Fascinating stuff, and the video is worth watching in its entirety over at the MIT Mobile Summit, despite that there was no word when will Corning start rolling these new sheets to phone and tablet makers except the vague "in the next two years". In any case, these new technologies are getting us one step closer to the utopian glass-laden future in the dreamy video below.

 

Sumber: phonearena.com

26 Agustus 2013

Otak Anak Usia 12 Tahun "Dimakan" Amoeba

Sebuah kasus penyakit langka terjadi di Arkansas. Kali Hardig (12) harus merasakan penderitaan karena otaknya 'dimakan' oleh amoeba.

The Arkansas Department of Health and the U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa  Hardig terjangkit penyakit ini setelah berenang di Willow Springs Water Park in Little Rock, Arkansas. Traci, Ibu Hardig, mengantarkan anaknya ke rumah sakit satu hari setelah terinfeksi.

"Saya tidak bisa membuat demamnya turun. Dia mulai muntah, dan mengatakan jika kepalanya terasa sangat sakit. Dia menangis dan hanya mampu memandang mata saya. Ketika itu terjadi, matanya terlihat sedikit berputar," ujar Traci kepada Christian Post yang dikutip oleh Livescience, Selasa (30/7/2013).

Amoeba pemakan otak, Naegleria flowleri, menyebabkan meningitis yang dikenal juga dengan nama primary amebic meningoencephalitis (PAM). Mikroorganisme bersel satu ini seringkali ditemukan di air jernih yang hangat, seperti yang terdapat pada danau dan sungai.

Terjangkitnya seseorang dengan penyakit PAM disebabkan karena amoeba masuk ke tubuh melalui hidung. Amoeba tersebut akan melewati saraf penciuman dan menuju ke otak. Setelah sampai pada tempat tujuannya, amoeba pemakan otak akan mulai merusak dan menggerogoti jaringan otak.

Kasus terjangkitnya seseorang dengan penyakit PAM memang jarang terjadi. Antara tahun 2001 hingga 2010, dilaporkan hanya terjadi 32 kasus infeksi di AS. Amoeba pemakan otak seringkali menginfeksi orang di wilayah selatan AS, biasanya ketika musim panas.

Amoeba pemakan otak jarang ditemukan di samudra dan beberapa tempat yang berair asin. Kehadirannya banyak dijumpai di air hangat, bahkan ia pernah ditemukan dalam air pipa.

Pada tahun 2011, dua orang yang tinggal di daerah berbeda di wilayah Louisiana terjangkit PAM setelah menggunakan air pipa untuk dialirkan dalam 'neti pot'. Neti pot adalah sebuah alat yang sering digunakan untuk melegakan nafas bagi penderita sinusitis.

Pemerintah Arkansas telah menutup Willow Springs Water Park selama masa penyelidikan. Kabar terbaru menyebutkan jika Water Park ini juga berhubungan dengan kasus infeksi amoeba yang terjadi pada tahun 2010.

Untuk meminimalisir terjangkit penyakit dari amoeba Naegleria fowleri, CDC menyarankan masyarakat untuk menghindari air hangat saat berenang. Selain itu, penggunaan penutup hidup saat berenang juga sangat dianjurkan. Bagi para pengguna neti pot, sebaiknya air yang digunakan adalah air yang telah disuling, disterilisasi, disaring atau air yang direbus kemudian didinginkan.

Amoeba pemakan otak hanya mampu menginfeksi melalui saluran hidung, sehingga konsumsi air minum tidak akan membuat seseorang menjadi terjangkit. Dan yang terpenting, penyakit ini juga tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain.

Sumber: Kompas.com

24 Agustus 2013

Membentuk Guru Matematika yang Lebih Baik

 

Selama bertahun-tahun, diasumsikan kalau guru – khususnya guru matematika – perlu menguasai apa yang ingin mereka ajarkan. Dan cara terbaik melakukan ini adalah memberikan materi yang lebih tinggi.
 
Namun dalam sebuah makalah yang diterbitkan tanggal 23 juni 2011 dalam jurnal Science bagian forum pendidikan, Dr Brent Davis dari Universitas Calgary mengatakan kalau penelitian tidak mendukung keyakinan ini. Ada sedikit sekali bukti kalau pelajaran matematika tingkat lanjut mendorong pendidikan yang efektif. 

“Anda tahu perasaan tersebut, ketika anda mencoba menjelaskan pada anak bagaimana menambah bilangan banyak angka, dan anda menyadari kalau menjadi begitu jelas dan masuk akal kalau anda bertanya mengapa itu terasa sulit?” tanya Davis, profesor dan kepala jurusan pendidikan matematika di fakultas pendidikan.

“Itu mengapa anda ingin menjadi seorang pakar, dan itu yang menyebabkan anda terhalang menjadi guru yang efektif. Dengan bertahun-tahun latihan dan pengalaman, mudah untuk melupakan sulitnya terlibat menjadi seorang yang baru belajar matematika untuk memahaminya.

Dalam makalahnya,   ”Mathematics Teachers’ Subtle, Complex Disciplinary Knowledge,” Davis berpendapat kalau studi terbaru menekankan pentingnya pengetahuan eksplisit guru mengenai muatan pelajaran matematika, juga sama berharganya bagi guru matematika untuk merasa nyaman dengan pengetahuan tasit yang tidak jelas dalam matematika. Tantangannya, kata Davis, adalah menemukan cara mengetahui pengetahuan tersebut.

Davis memakai contoh perkalian untuk menunjukkan bagaimana guru dapat menerapkan pengetahuan implisit menggunakan berbagai pendekatan untuk menjelaskan kehalusan matematika pada siswa mereka. Ketika memperkenalkan perkalian, konsep langsung penambahan berulang menjadi lebih jelas dengan penerapan yang lebih kompleks, seperti mengalikan pecahan atau mengalikan bilangan negatif.

Davis percaya jika guru mampu mengembangkan pemahaman matematika yang lebih mendalam bersama murid mereka, itu dapat mencegah siswa frustasi dalam mata pelajaran yang lebih tinggi dan mempersiapkan mereka menyumbang dalam ekonomi berbasis pengetahuan.
 
“Kita dapat membentuk guru matematika yang lebih baik,” kata Davis. “Namun lebih tentang keterlibatan satu sama lain untuk mendekonstruksi konsep daripada tentang belajar matematika lebih tinggi atau terlibat dalam pemecahan masalah.”

Sumber: faktailmiah.com

23 Agustus 2013

Cara Menyiram Tentukan Kesehatan Tanaman


Sebenarnya, ada solusi mudah dan relatif murah dalam memelihara kesehatan tanaman pot. Caranya dengan memastikan tanaman tersebut mendapat asupan air yang cukup. Namun, akan menjadi masalah jika intensitas menyiram tidak sesuai dengan jenis dan sifat tanaman.

Aktifitas menyiram merupakan awal yang baik untuk memastikan tanaman Anda selalu berada pada kondisi prima. Sayangnya, menentukan waktu yang tepat untuk menyiram, seberapa banyak air diperlukan, dan sesering apa penyiraman harus dilakukan terkadang terasa begitu rumit. Pasalnya, semua hal tersebut sangat bergantung pada lokasi tanaman, jenis media tanam, iklim, dan faktor lingkungan lainnya.

Melakukan observsi dan mengetahui kebutuhan tanaman sebelum menanamnya akan banyak membantu Anda.

Kebutuhan tanaman

Ketika memutuskan untuk menyertakan satu jenis tanaman pot di rumah Anda, cobalah mencari tahu karakteristik dan kebutuhan tanaman tersebut. Anda bisa mendapatkan informasi dari keterangan yang menyertai tanaman tersebut, pembungkus bibit, atau bertanya langsung pada sang penjual tanaman atau bibit tanaman. Pastikan mengetahui lingkungan, media tanam, dan cara perawatan yang ideal bagi tanaman tersebut.

Jika tidak bisa mendapat informasi yang Anda butuhkan dari penjual tanaman, setidaknya ketahui nama tanaman tersebut dan cari tahu lebih lanjut. Selain itu, lakukanlah observasi. Biarkan tanaman Anda selama beberapa waktu tanpa disiram. Ketika mulai tampak tidak segar, berarti tanaman tersebut sudah membutuhkan penyiraman. Pastikan Anda mengobservasinya secara konsisten dari hari ke hari. Jangan sampai tanaman tersebut layu.

Cek tanah

Selain mengobservasi kondisi tanaman, cobalah mengecek kondisi tanahnya. Rasakan tanah tersebut di tangan Anda. Perhatikan karakteristik tanah sedalam 2,5 sentimeter pertama. Jika tanah terasa kering dan Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa tanaman tersebut membutuhkan penyiraman yang sedang (tidak terlalu sering, namun juga tidak terlalu jarang), aktifitas menyiram bisa mulai dilakukan.

Sebaliknya, jika tanaman tersebut membutuhkan tanah yang lembab, jangan sampai tanahnya sempat mengering. Tanaman tropis umumnya membutuhkan tanah yang lembab.

Jumlah air yang cukup

Selain mengetahui kapan harus menyiram, Anda juga harus menyadari waktu yang tepat untuk berhenti menyiram tanaman. Cara termudah adalah ketika air tampak mengalir keluar pot. Hati-hati, tanah yang terlalu kering akan cenderung memberikan ruang bagi air untuk langsung mengalir keluar dari pot. Ulangi proses penyiraman beberapa kali hingga tanah yang sangat kering kembali lembab.

Cara menyiram

Meski terdengar sederhana, namun mengetahui cara menyiram yang tepat dapat berperan dalam menjaga kesehatan tanaman. Cobalah menyiram tanaman Anda pada pagi hari, tepat ketika akar tanaman lebih mampu menyerap nutrisi dari tanah.

Tanaman menjadi lebih mampu menghadapi panas matahari setelahnya. Namun, jika Anda hanya bisa menyiram tanaman pada sore hari, pastikan tanaman tersebut sudah kering sebelum malam agar tetap sehat.

Sistem irigasi tetes merupakan sistem menyiram yang ideal. Terlebih, jika Anda harus menyiram beberapa pot dalam waktu bersamaan. Namun, tidak salah juga menggunakan cara tradisional dengan menggunakan penyiraman dan selang selama Anda berhati-hati.

Sumber: Houzz.com

22 Agustus 2013

75 Jenis Wayang Punah


Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan dengan jumlah komunitas dan penonton cukup banyak.

Semestinya, dengan diakuinya wayang oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2003, wayang bisa lebih berkembang di Tanah Air. Kenyataannya, pemerintah belum memiliki arah dan strategi yang jelas dalam pengembangan wayang.

”Pada masa Orde Baru, institusi pemerintah, mulai dari Istana hingga pemerintahan desa, sering mementaskan wayang. Kini, kami seperti dibiarkan sendiri,” kata Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ekotjipto saat berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Selain kurangnya perhatian pemerintah, perkembangan zaman telah membawa perubahan kebudayaan dan peradaban sehingga wayang yang merupakan kesenian tradisional semakin ditinggalkan. Tak heran beberapa jenis wayang punah dan tak bisa lagi ditonton masyarakat, seperti wayang suket, wayang klitik, wayang krucil, wayang gedog, dan wayang beber.

Adapun wayang yang masih digemari masyarakat sehingga masih cukup eksis antara lain wayang kulit purwa Jawa dengan berbagai gaya, baik Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran, Banyumasan, Cirebonan, maupun Betawi. Begitu pula wayang golek Sunda, wayang Bali, dan wayang sasak Lombok masih banyak penggemarnya.

Meski penggemar wayang menurun, kata Ekotjipto, animo masyarakat untuk terjun ke dunia pedalangan cukup tinggi. Ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta pada setiap lomba pencarian bibit dalang yang digelar Pepadi.

”Peminat paling banyak justru untuk dalang anak-anak dan remaja,” kata Ekotjipto.

Upaya yang dapat dilakukan agar wayang terhindar dari kepunahan antara lain dengan memasukkan wayang dalam pendidikan formal. Selain itu, juga memasukkan wayang dalam perangkat komunikasi modern sehingga mudah dijangkau anak-anak atau generasi muda.

Saat ini terdapat 15.000 seniman pedalangan yang masih eksis. Sementara jumlah dalang di seluruh Indonesia tercatat 6.000 orang.

46 negara ikut WWPC

Dalam upaya pelestarian wayang, Pepadi bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo akan menggelar Wayang World Puppet Carnival (WWPC) 2013 pada 1-8 September mendatang. Ajang tersebut merupakan festival wayang internasional yang diikuti 46 negara dengan 64 penampil.

Widia Djatiningrum dari Divisi Komunikasi WWPC 2013 menuturkan, para penampil, antara lain, datang dari Turki, Bolivia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Kolombia, Thailand, Brasil, dan Indonesia. Dari Indonesia akan tampil lima dalang dari berbagai wilayah yang kesemuanya merupakan dalang muda.

Selain pergelaran wayang, ditampilkan pula video dan film tentang pertunjukan wayang dari lima negara. Pergelaran wayang akan dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, dan Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta. Digelar juga wayang semalam suntuk di Taman Monas, Jakarta.

Berkaitan dengan WWPC, juga digelar seminar tentang wayang di lima perguruan tinggi negeri di Medan, Surabaya, Mataram, dan Yogyakarta. (DOE/KOMPAS CETAK)

Sumber: Kompas.com

19 Agustus 2013

Ilmuwan "Sulap" Karbon Dioksida Jadi Bahan Bakar


Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan produk lain yang bermanfaat.

"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia.

Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.

"Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences, Senin (25/3/2013).

"(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk lain seperti bahan bakar dan bahan kimia tanpa harus melewati proses yang tidak efisien seperti menumbuhkan tanaman dan ekstraksi karbon dioksida dari biomassa," katanya.

Tim peneliti merekayasa materi genetik mikroorganisme pemakan karbohidrat, Pyrococcus furious, yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsumsi karbon dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh lebih rendah.

Setelah berhasil membuat strain baru dari bakteri tersebut, peneliti menggunakan gas hidrogen untuk menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mikroorganisme yang akan menggabungkan hidrogen dengan karbon dioksida menjadi asam 3-hydroxypropionic yang digunakan industri kimia secara umum untuk membuat akrilik dan produk lainnya.

Dengan melakukan rekayasa genetika pada strain baru P furiosus, peneliti dapat membuat versi baru dari mikroorganisme hasil rekayasa tersebut yang akan mampu memanfaatkan karbon dioksida menjadi produk industri lainnya, termasuk bahan bakar (fuel).

Adams menambahkan, proses ini adalah langkah pertama yang sangat penting dan menjanjikan guna pengembangan metode produksi bahan bakar yang efisien dan bisa mengefektifkan biaya.

"Ke depannya, kami akan mengembangkan prosesnya dan mulai mencobanya pada skala yang lebih besar," katanya seperti dikutip Physorg, Selasa (26/3/2013).

Sumber: Kompas.com

17 Agustus 2013

Burger dengan Daging Buatan Pertama di Dunia, Tertarik?


Ilmuwan dari Belanda menciptakan daging buatan di laboratorium yang bisa diolah menjadi bahan baku burger. Daging buatan ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan dan menjawab masalah lingkungan dan etik hewan yang muncul dalam peternakan.

Diberitakan BBC News, Senin (5/8/2013), burger daging buatan yang pengembangannya menelan dana hingga 215.000 poundsterling ini akan dipamerkan, dimasak, dan dimakan pertama kali pada konferensi di London hari ini.

Mark Post dari Maastricht University, peneliti di balik proyek ini, menjelaskan, daging buatan ini dikembangkan dari sel punca. Awalnya, Post mengambil sel punca dari otot sapi. Dengan penambahan bahan pemicu pertumbuhan dan nutrisi, ilmuwan membiarkan sel punca itu membelah dan berkembang.

Setelah tiga minggu, Post memanen sel punca yang jumlahnya mencapai ribuan. Sel punca kemudian diletakkan di sebuah cawan serta bersatu dengan potongan otot sepanjang beberapa sentimeter dan tebal beberapa milimeter.

Selanjutnya, sel punca dibiarkan membelah dan mengalami diferensiasi menjadi jaringan otot. Setelah itu, jaringan otot yang terbentuk, atau disebut daging, dibekukan. Manakala diperlukan, daging itu bisa diambil dan dibentuk menjadi adonan semacam pastel sebelum dimasak.

Daging yang dihasilkan dari proses ini sebenarnya berwarna putih. Namun, Post dan rekannya, Helen Breewood, menambahkan bahan myoglobin agar daging berwarna merah seperti daging sapi hasil ternak biasanya.

Pengembangan terus dilakukan. Burger yang dimasak hari ini menggunakan daging buatan berwarna merah yang diperoleh dengan menambahkan ubi bit. Sementara untuk menambah rasa, digunakan remah roti, karamel, dan saffron.

Saat ini, peneliti baru bisa menghasilkan daging berukuran kecil. Daging besar membutuhkan sistem peredaran darah buatan untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen. Post menyatakan, daging ini mungkin tidak akan memiliki rasa yang "luar biasa", tetapi setidaknya memiliki rasa yang "cukup baik".

Etik hewan dan emisi gas rumah kaca

Pengembangan daging buatan ini diharapkan mampu menjawab masalah etik hewan, seperti jumlah hewan yang terlalu banyak di peternakan dan pengangkutan yang menyengsarakan serta masalah emisi karbon dari peternakan dan energi.

Breewood adalah seorang vegetarian. Ia percaya bahwa peternakan membuang sumber daya. Praktik peternakan juga dianggap kurang baik. Bila daging dikembangkan dari proses di laboratorium, ia tak akan ragu untuk memakannya.

"Pada awalnya, mungkin banyak orang yang akan merasa jijik pada makanan ini. Namun, jika kita memikirkan apa yang selama ini terjadi di tempat pemotongan hewan, kita pasti akan menemukan lebih banyak hal menjijikkan di tempat itu," ujar Breewood.

People for the Ethical Treatment of Animals (Peta), kelompok peduli kesejahteraan hewan, menyatakan dukungannya. Daging buatan akan mengurangi jumlah truk yang penuh dengan sapi dan ayam serta rumah pemotongan dan peternakan. Pengurangan juga menekan emisi karbon, menjaga pasokan air dan makanan.

Studi independen juga mengungkap bahwa daging laboratorium akan mengurangi penggunaan energi hingga 45 persen, menghasilkan 96 persen lebih sedikit gas rumah kaca, serta mengurangi penggunaaan tanah hingga 99 persen.

Meski demikian, ada beberapa pihak yang mengkritisi langkah pengembangan daging buatan ini. Sybil Kapoor, seorang penulis makanan, mengatakan bahwa teknologi ini dapat mengganggu proses diet alami manusia yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Prof Tara Garnett, kepala Food Policy Research Network di Oxford University, mengatakan, untuk mengatasi masalah pangan, butuh lebih dari sekadar solusi teknologi.

"Kita berada pada situasi di mana 1,4 miliar orang di dunia mengalami kegemukan dan obesitas. Namun, di saat yang sama, satu miliar orang di dunia juga merasakan lapar sebelum pergi tidur," ujar Garnett.

"Hal ini tidak dapat diselesaikan dengan hanya mendasarkan pada langkah menghasilkan lebih banyak makanan. Kita harus mengubah sistem pasokan, akses, dan keterjangkauan agar makanan yang ada bukan hanya lebih banyak, melainkan juga dapat sampai ke orang yang membutuhkan," tambahnya.

Sumber: Kompas.com

16 Agustus 2013

Recall you from a dream


Kemarin malam12 agustus 2013, sebelum tidur aku berdoa pada Tuhan. Aku minta pemulihan atas hidupku, aku minta tambah pinter, dan yang baik baik lah pokoknya, dan ada satu topik yang mungkin sampe sekarang masih belum bisa kulupakan, putri. Aku berdoa padaNya agar aku bisa menganggapnya hanya sebagai teman, nggak lebih. Tapi sampe sekarang aku terlalu berharap lebih, padahal hal itu hanya akan membuang waktuku saja. Aku terus berdoa padaNya "Tuhan, tolong lupakan dia dair pikiranku, berikan aku jawaban Tuhan". Aku nggak maksa lah Tuhan, tapi tolong berikan jawaban. Aku terus mengeluh pada Tuhan.

Udah lama berdoa nih, sekarang aku lanjutin tidur aja lah. Saat aku bangun, aku kaget banget. Kamu tau kenapa aku kaget?? Doaku dijawab Tuhan... Tau apa jawabannya? Mimpiii. Ya itulah jawabannya, tapi kamu tau apa isi mimpiku?? Nih baca baik baik

Waktu itu aku maen bareng temen waktu malem hari, putri juga ikut. Entah mau kemana tujuan kami, tapi saat tengah perjalan aku baru sadar kalo aku belum pake celana dalam. Akhirnya kami cari toko yg masih buka. Nah, akhirnya ketemu juga toko kampes ini, kalo gak salah tempat itu ada di sekitar gunung sari intan, tokonya ada di pojok. Lalu aku masuk ke dalam dan tanya pada penjualnya. "pak, jual celana dalem?" ooh gak jual mas, begitu jawab si penjual. Ya sudah pak makasih. Lalu aku meninggalkan toko itu dan melanjutkan perjalananku tanpa menggunakan celana dalam, adem bro :&. Temen temenku pada tanya, gimana ga adem a? Yo adem lah.., jawabku dalam bahasa jawa. Perjalanan ini masih jauh, kami semua sudah tidur kecuali supir dan aku. Aku gak bs tidur, cz aku gak pake celana dalem, ADEM!! Lalu putri bangun sejenak dan tanya sudah sampe mana nih? Aku nggak tau put, disini gelap. Lalu putri menyandarkan kepalanya ke pundakku sambil bertanya kapan kita sampe yog??, "nggak tau put" jawabku begitu lagi. Huufftt...putri menghela nafas panjang sambil menatapku dengan wajah melas. Lalu kutanyai dia "kenapa put?", ngantuuk. Loo ya tidur to put kalo ngantuk, begitu jawabku. "Nggak bisa tidur". "yaudah istirahat dulu"

Udah..mimpi gue cuma segitu doank, cz aku udah bangun dr alam mimpi :o. Huufft, saat saat yg paling kubingungkan itu ada 3 hal:
1. Gak pake celana dalam. Maksudnya apa cobak?? Aku berdoa supaya ngelupain putri, ehh mimpinya justru gak pake clana dalem
2. Putri menyandarkan kepalanya ke pundakku ketika dia bangun. Padahal aku pengen ngelupain putri, ehh justru semakin teringat gara gara adegan ini.
3. Menatap 4mata, seolah ada hal yg istimewa antara aku sama putri.

Sampai saat ini aku masih belum tau apa arti mimpi itu. Yang paling konyol ya yang gak pake celana dalem itu, mungkin dari situ aku harus positive thinking kali ya?? Cz slama ini aku emang berpikir yang enggak enggak, mungkin dari adegan itu aku hrus berbenah. Semoga Tuhan berikan yang terbaik untukku.

Baca juga tentang
Ohh Girl :o
Petualangan ke Negeri Monster
Kenangan Terindah
Alien Invasion