28 Mei 2013

Masa depan..(corning)

Kalau kemarin kita sudah membahas masa depan oleh microsoft,  sekarang kita akan melihat seperti apa masa depan Corning yang biasa dipakai pada smartphone (gorilla glass). Kalau pada video kemarin, microsoft kebanyakan memakai perangkat hologram, beda halnya dengan corning. Corning lebih banyak menggunakan kaca sebagai perangkatnya. 

Kalau sekarang, kaca hanya digunakan sebagai penutup jendela, meja, mobil. Tapi corning bisa membuat kaca lebih istimewa dan berguna. Seperti dipakai sebagai kaca film otomatis, sarana edukasi, memindai organ dalam secara detail, dll.

Berikut Cuplikan tentang masa depan corning


di video itu kaca punya banyak fungsi loh, gak hanya buat make up aja tapi bisa dipakai sebagai
1. papan informasi dan mengambil barang yang diinginkan dari almari seperti sepatu, baju, dll

2. Mengatur gelap/ terangnya kaca.


3. Mengubah warna dashboard mobil melalui tablet

4. Genteng gedung yang terbuat dari kaca digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga surya dan mereduksi sinar panas yang masuk

5. layar format dinding yang digunakan sebagai alat pengajaran melalui presentasi, dll


6. sebagai bahan praktek langsung namun secara virtual, seperti mengenali warna sekunder melalui gabungan beberapa warna primer

7. melakukan transfer data sangat cepat melalui tablet yang resisten terhadap bahan kimia dan mikroba, tablet ini cocok digunakan pada bidang kedokteran.


8. melihat organ dalam secara virtual tanpa harus melakukan operasi

9. mencari informasi singkat hanya dengan mendekatkan tablet ke objek yang akan dicari informasinya.

10. Merasakan pengalaman ke jurassic park secara virtual

bersambung..
(kalau sekarang miliknya corning, besok nonton masa depannya siapa hayoo?? pengen tahu? tunggu post saya yang selanjutnya yaa...hahahaha =))

Baca juga tentang
Masa Depan Toyota
Masa Depan Microsoft

24 Mei 2013

Masa depan..(microsoft)

Masa depan, hal inilah yang akan saya bahas saat ini. Anda tau seperti apa sih masa depan itu?? kita pasti bertanya tanya hal itu. Dan membayangkan masa depan yang ada dalam imajinasi kita. Sebenarnya masa depan sudah dimulai, namun sekarang masihlah umur yang masih muda bagi masa depan saat ini. 

Lihat saja TV merk LG yang bisa menayangkan tampilan 3 dimensi tanpa menggunakan kacamata khusus, itu adalah inovasi besar yang harus dikembangkan agar menjadi TV yang sempurna. Selain TV, sudah ada perangkat wearable milik google, sebut saja Google glass. Google glass adalah gadget yang fenomenal, sebab belum ada yang memikirkan hal seperti itu. Menurutku, Google glass merupakan perangkat all in one, sebab bisa dipakai untuk telepon, chatting, foto, cari info, dan masih banyak lagi kegunaan google glass. 

Nah, tapi produk produk itu masih belum seberapa kalau kamu sudah nonton cuplikan tentang seperti apa masa depan itu. Berikut cuplikannya


semuanya serba digital dan praktis seperti dalam film film masa depan dan teknologi nya bagus, di video itu
1. Dapat menggambar dan hasil gambarnya bergerak dan bersuara

2. Berbicara pada seseorang dan di layar langsung ada terjemahanya.

3. Menggambar di Kaca dan hasilnya langsung ada animasi yang dimaksud.

4. Papan Alas tulis Digital yang mirip laptop dan bersifat hidup/flexible.

5. Meja Virtual yang isinya menu dari informasi yang diperlukan

6. Telepon yang bisa dilipat seperti kartu dan multifungsi.

7. Tablet yang bisa dijadikan alat presentasi

8. Membuka dokument di meja dan semuanya langsung seperti projektor/hologram dan tanpa perlu monitor

9. Koran Digital yang tipis dan bisa dilipat dan pakail sentuh isinya

10. Penelitian pada tanaman dan langsung automatis menangkap dan menjelaskan isi pada tanaman.


Bersambung...
(kalau sekarang miliknya Microsoft, besok miliknya corning) wait my post soon 'ya

Baca juga tentang
Masa Depan Toyota
Masa Depan Corning Glass 

22 Mei 2013

ISO, Aperture, Shutter Speed: Segitiga Exposure



Kamera adalah suatu alat yang digunakan untuk ‘menangkap’ cahaya lewat sensor. Informasi dari cahaya yang ditangkap di sensor itu lalu diterjemahkan menjadi gambar. Jika jumlah cahaya yang tertangkap di sensor itu kurang, maka gambar akan menjadi terlalu gelap (underexposed/UE). Sebaliknya, jika cahaya yang tertangkap di sensor berlebihan, maka gambar akan menjadi terlalu terang (overexposed/OE).
Ada tiga hal yang bisa disetting di kamera untuk mengatur exposure: shutter speed, aperture, dan ISO. Apa peran dari masing-masing settingan tersebut?
Jika diibaratkan sensor adalah sebuah ember, dan cahaya adalah air yang akan diisikan ke ember tersebut, maka exposure yang ‘tepat’ adalah saat ember terisi air pas hingga bibir ember. Jika tinggi air tidak mencapai bibir ember, maka gambar akan underexposed, dan jika air luber maka gambar overexposed.

KONSEP

1. Shutter speed

Shutter speed adalah kecepatan atau lamanya shutter membuka sehingga cahaya mengenai sensor. Jadi, shutter speed bisa diibaratkan lamanya kita membuka keran untuk mengisi air. Semakin lama keran dibuka, maka akan semakin banyak air yang mengisi ember.
Shutter speed diukur dalam satuan waktu, dan kamera DSLR rata-rata dapat menggunakan shutter speed dari 1/4000 detik hingga 30 detik. Karena shutter speed yang digunakan kebanyakan kurang dari satu detik (pecahan), maka biasanya yang tertulis di viewfinder kamera adalah pecahannya saja (shutter speed 1/100 detik akan tertulis 100) di viewfinder. Satuan ‘detik’ biasanya tertulis sebagai tanda kutip (“), jadi shutter speed 2 detik akan tertulis sebagai2″. Terkadang satuan detik digunakan juga dalam pecahan, misalnya 0.6″.
Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap. Faktor pengali satu stop adalah 2x, misalnya shutter speed 1/100 akan 1 EV lebih terang daripada shutter speed 1/200 jika scene dan settingan yang lain tetap sama.
(EV adalah satuan brightness, di mana selisih 1EV berarti selisih brightness yang disebabkan jumlah cahaya yang masuk berbeda 2x lipat. 1 EV sering disebut juga 1 stop, istilah warisan dari jaman kamera film dulu.)

2. Aperture

Aperture adalah bilah-bilah (biasanya terbuat dari logam) yang terdapat di dalam lensa. Bilah-bilah ini dapat bergerak, saling berpotongan dan menutupi sekeliling penampang lensa, sehingga hanya bagian tengah lensa yang dapat dilewati cahaya. Dengan demikian, aperture bisa diibaratkan penampang pipa yang menyalurkan air. Walaupun sama-sama hanya dibuka selama satu detik, misalnya, pipa yang besar akan mengalirkan air lebih banyak daripada pipa yang sempit.
Satuan aperture adalah diameter bukaan bilah-bilah. Dinyatakan dalam pecahan, biasa tertulis sebagai f/X atau 1/X, di mana X adalah angka aperturenya. Yang tertulis di viewfinder kamera seringkali hanya angka X nya saja.
Faktor pengali satu stop adalah √2 (akar dua), atau gampangnya 1.4x; artinya bukaan f/3.5 akan 1EV lebih terang daripada bukaan f/5.6. Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap.

3. ISO

ISO adalah sensitifitas sensor. Makin tinggi ISO, maka makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk mencapai brightness tertentu. Menaikkan ISO bisa diibaratkan memasukkan bebatuan ke dalam ember sehingga jumlah air yang dibutuhkan semakin sedikit.
Satuan ISO adalah angka ISO. Faktor pengali satu stop adalah 2x, di mana ISO 800 akan 1EV lebih terang daripada ISO 400.

EFEK PADA FOTO

Selain mengatur brightness gambar, masing-masing sisi segitiga exposure ini mempengaruhi hasil akhir foto.
Shutter speed yang lama akan memungkinkan objek atau kamera bergerak selama cahaya mengenai sensor, sehingga foto menjadi blur, sebagian atau sepenuhnya.
Aperture yang besar (angka aperture yang kecil) akan menghasilkan depth-of-field (ruang tajam) yang sempit, sehingga benda-benda yang berjarak tidak terlalu jauh dari jarak fokus pun akan mulai blur. Hal ini bisa jadi hal positif jika ingin membuat bokeh, namun bisa jadi hal negatif jika kita ingin mempunyai ruang tajam yang luas.
ISO yang tinggi berarti sensornya makin sensitif, dan efeknya menimbulkan noise pada gambar.

MENGATUR EXPOSURE

Kamera mempunyai kemampuan ‘melihat’ scene dan menghitung exposure yang tepat untuk scene tersebut, bahkan menghitung kombinasi aperture, shutter speed, ISO untuk scene tersebut. Dalam kamera ada mode exposure manual (Manual) dan otomatis (Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority). Silakan periksa manual kamera masing-masing untuk mempelajari mode-mode ini lebih lanjut, atau baca artikel ini.
Kita dapat mempengaruhi perhitungan kamera tersebut dengan menerapkan Exposure Compensation; kita bisa memerintahkan kamera untuk menghitung (dan menggunakan) exposure yang lebih terang atau lebih gelap dari exposure yang dianggapnya tepat. Jika kita menggunakan -2/3EV, misalnya, maka kamera akan menghasilkan hasil penghitungan exposure yang lebih gelap -2/3EV dari exposure yang (jika tanpa compensation) dianggapnya tepat

18 Mei 2013

Allien invasion


Pada hari jumat (17-mei-2013) aku ngimpi ada invansi bumi oleh allien.

Sebelum invansi, aku dan papa berdiri di depan rumah saat malam hari. Lalu ada beberapa nenek yang tak kami kenal mampir ke rumahku. Tapi mamaku menyambutnya dengan hangat. Tapi anehnya, saat nenek yang lain pulang, nenek yang satu ini nggak pulang. Aku agak curiga sama dia.

Lalu aku kembali ke depan rumah. Sambil menatap langit, tiba tiba ada pesawat lewat yang bentuknya sangat tak lazim. Dan tak lama kemudian ada pesawat induk yang sangat besar lewat. Kira kira pesawat induk itu bisa menampung 30 airbus a380. Aku sangat kaget melihat hal ini.

Setelah melihat pesawat allien, aku curiga kalau nenek ini adalah allien. Tapi sayang ceritanya tamat setelah aku dibangunin mamaku buat sekolah.